visitaaponce.com

Cukup Tunjuk KTP, Petani Di Babel Bisa TebusPupuk Bersubsidi

Cukup Tunjuk KTP, Petani Di Babel Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi
Petani cukup menunjukan KTP mereka di kios untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dengan transaksi iPubers.(MI/Rendy)

PENYALURAN pupuk bersubsidi di Provinsi Bangka Belitung semakin mudah. Petani cukup menunjukan KTP untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. 

"Mulai hari ini, petani di Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Selatan, mulai bertransaksi melalui aplikasi iPubers. Cukup dengan KTP sudah bisa tebus pupuk di kios resmi," kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, Selasa (27/6).

Saat di kios, petugas akan memindai NIK pada KTP petani agar bisa diakses datanya. Bila terdata, petugas kios akan memasukkan jumlah transaksi penebusan, dan petani menandatangani bukti transaksi pada iPubers.

Baca juga: Pupuk Indonesia Tindak Tegas Kios dan Distributor Pupuk Subsidi Nakal

"Proses penebusan pupuk bersubsidi mulai hari ini menjadi sangat mudah, cepat, dan sederhana, karena semuanya memanfaatkan teknologi digital," ujar Gusrizal.

Saat transaksi, KTP tersebut akan difoto melalui iPubers. Setelah itu, foto langsung dilengkapi dengan informasi lokasi transaksi (geo-tagging) dan informasi  waktu transaksi (time stamp).

Baca juga: Agar Tepat Sasaran, Babel Siap Terapkan Penyaluran Pupuk Secara i-Puber

Dengan teknologi itu, memudahkan upaya penelusuran. Apabila KTP tidak sesuai, maka petani harus melengkapinya dengan Surat Keterangan dari pemerintah desa atau kelurahan.

"iPubers ini merekam semua transaksi secara digital. Sehingga meningkatkan ketepatan penyaluran dan memudahkan penelusuran," jelas Gusrizal.

Sebelumnya, Pupuk Indonesia telah melakukan transisi dari sistem penebusan pupuk bersubsidi T-Pubers, menjadi aplikasi iPubers. Perubahan itu sudah disosialisasikan sejak awal Juni 2023. 

Gusrizal menjelaskan Penerapan iPubers merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian (kementan), untuk memperbaiki data pertanian, termasuk digitalisasi proses penebusan pupuk bersubsidi di kios. Oleh karena itu secara jangka panjang pemerintah akan menyiapkan sistem Subsidi Langsung Pupuk (SLP) kepada petani.

Kementerian BUMN melalui Pupuk Indonesia dan Kementan telah melakukan uji coba digitalisasi kios untuk penebusan pupuk bersubsidi di Bali sejak 2022. Uji coba yang sama, lanjut Gusrizal juga dilakukan di  Kabupaten Aceh Besar awal 2023.

"Kami berharap perluasan uji coba penebusan pupuk bersubsidi secara digital di tiga provinsi ini dapat memberikan umpan balik yang positif, sehingga pada saat perluasan ke provinsi lainnya kami dapat melakukannya dengan lebih mudah dan lancar," tutupnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat