visitaaponce.com

Kementan Bimbing Poktan Wanita Tani Pinrang Buat Saus Tomat dan Cabai

Kementan Bimbing Poktan Wanita Tani Pinrang Buat Saus Tomat dan Cabai
Kegiatan Bimtek pengolahan abon cabai, saus tomat, dan saos cabai yang diikuti kelompok tani wanita di Pinrang, Sulsel.(Ist)

FLUKTUASI harga membayangi hasil produksi hortikultura seperti cabai dan tomat yang kerap memicu kerugian bagi petani.

Kementerian Pertanian  (Kementan) melalui Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) 2023 menawarkan solusi bagi kepentingan petani di Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kementan bersama SIMURP menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk ´Olahan Pangan Berbasis Dasar Cabai dan Tomat´ bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, Kamis (13/7) untuk membuat abon cabai, saus cabai dan saus tomat.

Baca juga: Skema Closed Loop Dorong Stabilitas Harga Produk Hortikultura

Sebagaimana diketahui, produksi tomat tergolong terbesar setelah kentang, namun tomat cepat rusak apabila tanpa perlakuan saat penyimpanan.

Manfaatkan Tomat yang Tak Tahan Lama

Besarnya kerusakan tomat setelah panen berkisar 20 hingga 50%. Buah tomat yang dipanen setelah timbul warna, sekitar 10% hingga 20% hanya bertahan maksimal tujuh hari pada suhu ruang.

Upaya SIMURP bagi pengembangan dan pembinaan KWT sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tentang perlu adanya terobosan inovatif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk pengembangan produk hortikultura. 

Baca juga: Melalui Pelatihan dan Sertifikasi, Kementan Pacu Kapasitas Para Petani Kalsel

“Pengembangan hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus atau dengan cara-cara extraodinary dan inovatif. Pendekatannya juga harus holistik, terintegrasi hulu hingga hilir,” katanya dalam keterangan pers, Sabtu (15/7).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menekankan pada petani agar senantiasa membuat secara mandiri input produksinya.

“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama. Hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, juga mampu menuju off farm, terutama pasca panen dan olahannya,” katanya.

Baca juga: Harga Anjlok, Petani di Lampung Barat Pilih Buang Tomat

Dedi Nursyamsi menambahkan agar produk olahan petani mampu bersaing di pasar, peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM perlu dilakukan melalui pelatihan maupun Bimtek, dengan menghadirkan praktisi yang kompeten.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Kemetan Bustanul Arifin Caya menyebut tiga sasaran pencapaian CSA.

"Ketiga sasaran tersebut yakni peningkatan Indeks Pertanaman atau IP, produktivitas dan pendapatan sektor pertanian, adaptasi dan membangun ketangguhan terhadap Dampak Perubahan Iklim dan berupaya mengurangi hingga menihilkan emisi Gas Rumah Kaca," katanya.

Kegiatan Bimtek bertajuk ´Olahan Pangan Berbasis Dasar Cabai dan Tomat´ bagi KWT Tunas Harapan di BPP Mattiro Bulu didukung narasumber dari unsur pengusaha, untuk membimbing anggota KWT agar produk olahannya mampu bersaing di pasar.

Baca juga: Pemuda dan Perempuan Gowa Beri Pelatihan Pembuatan Tapai di Gowa

Ketua KWT Tunas Harapan, Sumati mengapresiasi dukungan Kementan bersama SIMURP membimbing wanita tani agar mampu eksis di jagat bisnis pertanian.

Olah Cabai dan Tomat Jadi Saus

Pengolahan cabai dan tomat menjadi saus merupakan aplikasi teknologi pengolahan untuk memperpanjang masa simpan komoditi buah dan sayur.

Meskipun kadar airnya tinggi, 50% hingga 60%, saus mempunyai daya simpan yang panjang karena mengandung asam, gula, garam dan kerapkali diberi pengawet.

Saus tomat dan saus cabai merupakan produk olahan yang diterima seluruh kalangan masyarakat, biasanya digunakan sebagai bumbu tambahan untuk aneka masakan khususnya makanan siap saji. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat