Kecelakaan Kapal Wisata Terus Terjadi, Bupati Manggarai Barat Geram
![Kecelakaan Kapal Wisata Terus Terjadi, Bupati Manggarai Barat Geram](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/46fc69e82f9f9917095b48544fa083cd.jpg)
KECELAKAAN kapal wisata di perairan Taman Nasional, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus terjadi sejak Januari lalu. Pada Juli saja telah terjadi 3 kecelakaan kapal wisata yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Menyoroti maraknya kasus kecelakaan kapal wisata tersebut, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi geram.
Endi menilai kecelakaan kapal wisata sebagai upaya menghancurkan citra pariwisata Labuan Bajo.
"Yang sering terjadi bukan hanya murni kelalaian manusia ataupun faktor alam. Akan tetapi ada niat merusak citra pariwisata Labuan Bajo," seru Endi, di Labuan Bajo, Selasa (25/7).
Baca juga: Kapal Wisata di Labuan Bajo Patah Kemudi, Wisatawan Selamat
Endi menegaskan kapal wisata yang sering mengalami kecelakaan didominasi oleh kapal wisata yang tidak memiliki izin. Dia juga menyebut aktivitas kapal wisata selama ini hampir tidak ada kontribusi untuk Kabupaten Manggarai Barat.
"Sampah dibuang ke laut, tinja juga dibuang ke laut, kemudian kapal tenggelam yang disorot adalah pemerintah daerah," tegas Edi.
Gelar rapat lintas sektor
Bupati Manggarai Barat pun mengelar rapat koordinasi bersama stakeholder terkait maraknya kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo.
Baca juga: Tenggelam di Danau Rana Kulan, Wisatawan Lokal Ditemukan Meninggal
Rapat yang dihadiri para pimpinan lembaga dan instansi terkait menyepakati beberapa point untuk ditindaklanjuti, yaitu, segera wujudkan pelayanan 1 pintu/one gate one system, membentuk satgas yang terdiri dari satgas teknis dan satgas administratif, melaksanakan operasi gabungan secara rutin, menyiapkan regulasi dalam bentuk perda atau perbup.
Selain itu, spesifikasi kapal yang beroperasi harus sesuai dengan karakteristik perairan Labuan Bajo, mewajibkan semua kapal wisata yang beroperasi menyiapkan live jacket, pembenahan sarana dan prasarana di Waterfront sehingga kapal wajib sandar dan tidak menggunakan sekoci untuk menaikkan wisatawan.
Selanjutnya, mewajibkan semua kapal wisata yang beroperasi mempunyai kantor di Labuan Bajo, mewajibkan pemilik usaha mempunyai NPWP Manggarai Barat, kapten kapal harus orang lokal yang paham situasi perairan laut Manggarai Barat dan juga sebagai pemberdayaan SDM lokal. (Z-1)
Terkini Lainnya
Gelar rapat lintas sektor
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Indonesia Flobamorata Fashion In Town 2024: Merayakan Warisan Budaya dengan Tema "Culture Protector: Tradition and Modernity"
Kasus TPPO di NTT Masuk Kategori Gawat Darurat
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
13 Pemancing Berhasil Dievakuasi Setelah Terombang Ambing di Laut
Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Butuh Transportasi Efektif dan Efisien
Pengusaha Desak Penurunan Harga Tiket Feri Batam-Singapura
Kapal Layar Tenggelam di Selat Gibraltar Setelah Diseruduk oleh Orca
Alvin Lim Nilai Aktivitas Galangan Kapal Panji Gumilang tidak Salahi Hukum
Api Olimpiade Tiba di Marseille: Paris Siap Menyambut
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap