visitaaponce.com

Budi Daya Kakao, Petani Milenial Jatim Belajar hingga Palopo

Budi Daya Kakao, Petani Milenial Jatim Belajar hingga Palopo
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana (kedua dari kiri)(Ist)

MEMPERTAJAM pemahaman dan keterampilan petani milenial Jawa Timur (Jatim) tentang berbagai aspek budi daya kakao, Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal dan mendampingi 30 petani Kabupaten Malang dan Pacitan mengikuti pelatihan selama 30 hari, sejak pertengahan Juli 2023 di Cocoa Development Centre Academy (CDC) dari PT Mars Symbioscience di Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan.

Semangat dan keyakinan nampak pada 30 peserta pelatihan saat dikunjungi oleh Project Manager PPIU Jawa Timur dari Program YESS, Acep Hariri bersama Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana di Palopo, Sulsel, baru-baru ini.. 

Upaya pelatihan disokong Kementan khususnya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) bersama Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme (YESS) oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) YESS Jatim bagi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian.

Baca juga: NTP Juni Naik Tinggi, BPS Sebut 4 Komoditas Ini Jadi Pendorongnya

Upaya PPIU Program YESS Jatim di Palopo sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa petani milenial harus terus didorong mengembangkan kapasitasnya untuk meningkatkan produktivitas usahatani termasuk pendapatan dan kesejahteraannya.

“Petani milenial harus terus didorong pertumbuhannya untuk mengoptimalkan pertanian di tangan milenial," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, generasi milenial lebih adaptif terhadap penerapan Smart Farming, sehingga diharapkan mampu meminimalisir potensi gangguan usaha termasuk gangguan iklim.

Terapkan Smart Farming

"Petani milenial harus lebih baik mengelola usahanya dengan pemanfaatan teknologi atau Smart Farming agar pertanian tidak lagi identik dengan kotor, lusuh dan tidak menjanjikan," katanya.

Baca juga: Kementan Tingkatkan Kapasitas Pendamping Petani Milenial di Pacitan, Jatim

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan tujuan kunjungan untuk memantau proses pelatihan yang telah diberikan oleh para expert PT Mars, sekaligus memotivasi para peserta tentang dukungan dinas bagi pengembangan kakao di kabupaten masing -masing. 

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Malang, Avicenna M Saniputra dan Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan, Tjahjo Adhi Sukmono mengapresiasi dukungan Kementan bersama Program YESS bagi ke-30 petani milenial Malang dan Pacitan.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengungkapkan bahwa sebelum menjalani pelatihan di Cocoa Academy, para peserta harus menjalani seleksi ketat dari masing-masing District Implementation Team (DIT) Malang dan Pacitan dengan sejumlah kriteria.

Baca juga: Kementan Ikuti ASEAN Cocoa Club, Demi Atasi Situasi Global Kakao

"Harapannya, setelah menjalani pelatihan, para peserta akan dapat menerapkannya di lahan usahanya serta edukasi petani lain untuk melaksanakan budidaya sesuai ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama pelatihan," katanya.

PPIU Jadi Jembatan Petani Kakao

Acep Hariri menambahkan, PPIU Jatim juga bertindak untuk bridging para petani kakao dengan perusahaan offtaker di Jawa Timur, dengan demikian petani kakao meyakini dengan metode budi daya yang tepat, diperoleh peningkatan produktivitas dan kualitas produk sesuai permintaan pasar.

Baca juga: Mentan Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Bisnis Pertanian

Dalam sesi diskusi, Direktur Udrayana merespon baik capaian dari peserta selama pelatihan, sehingga wawasan dan pengetahuan dapat dibagikan pada petani lain setelah mereka kembali dari Cocoa Academy di Palopo.

"Tindaklanjut hasil pelatihan harus diwujudkan secara nyata dan terukur, antara lain dengan perbaikan pada aspek on farm, peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen, diseminasi ada petani lain serta kolaborasi dalam bentuk cluster komoditas di masing-masing kabupaten," katanya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat