visitaaponce.com

Satu Warga Meninggal Positif Difteri di Garut

Satu Warga Meninggal Positif Difteri di Garut
Ilustrasi.(DOK MI.)

SEORANG warga Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia positif terinfeksi penyakit difteri. Kasus ini menjadi perhatian pemerintah daerah lantaran temuan tersebut yang pertama kali setelah beberapa bulan tidak ditemukan difteri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan, pihaknya menemukan satu warga meninggal terinfeksi difteri berdasarkan gejala yang muncul. Namun, pasien perempuan usia 24 tahun sempat mendapat perawatan tetapi nyawanya tidak tertolong.

"Gejala pasien yang mendapatkan perawatan itu mengarah pada penyakit difteri dan kami sudah melakukan pengetesan, tetapi hasilnya belum keluar dan pasiennya sudah meninggal. Akan tetapi, kami sudah melakukan skrining kepada kontak erat pasien terutama dengan memberikan profilaksis tetapi hasilnya tidak mengalami gejala," katanya, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Imunisasi Difteri di Jawa Barat Baru 43,89 Persen

Dengan temuan dugaan kasus difteri, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut akan terus melakukan skrining di Desa Sukakarya dan menggencarkan vaksinasi dasar, terutama kepada kalangan anak. Namun, sebelumnya pemerintah Kabupaten Garut, menetapkan kasus penyakit difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB) di Kampung Cilegong, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan.

"Pemkab Garut sebelumnya menetapkan kasus penyakit difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB) hingga kejadian tersebut kembali muncul dan Dinas Kesehatan akan berupaya melanjutkan penanganan agar kasus tersebut tidak mewabah. Ini karena penyakit difteri yang terjadi sebelumnya di Kampung Cilegong, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan menyebabkan delapan orang meninggal dan puluhan lain terkonfirmasi positif," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bandung Lakukan Upaya Cegah Merebaknya Difteri

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, kasus difteri berada di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, harus menjadi perhatian dan masyarakat selama ini lebih waspada karena petugas dari tim Dinas Kesehatan telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan penanganan. Namun, bagi masyarakat diminta untuk merespons apabila tim sedang melakukan pemeriksaan.

"Penyakit difteri bisa ditangani dan caranya melalui imunisasi karena sebagai upaya yang terbaik agar kasus dapat ditangani. Namun, Pemkab Garut juga siap menyiagakan ruangan perawatan di RSUD dr Slamet Garut agar banyak kasus difteri yang ditemukan dapat tertanggulangi dengan maksimal," katanya

Menurutnya, Pemkab Garut akan berupaya melakukan konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan penanganan lanjutan. "Kalau tak segera ditangani dengan baik, penyakit ini bisa terus menyebar sehingga dapat menimbulkan ancaman serius bagi masyarakat," pungkasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat