visitaaponce.com

Kepala BNN Tahanan di 18 Provinsi Lebih dari 50 Persen Kasus Narkotika

Kepala BNN: Tahanan di 18 Provinsi Lebih dari 50 Persen Kasus Narkotika
Total 18 dari 34 provinsi memiliki tahanan narkotika lebih dari 50%. Sedangkan di DIY di bawah 50%.(Medcom)

KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN), Petrus R Golose mengungkapkan walau masih tinggi, jumlah tahanan narkotika di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai bagus. Dari 34 provinsi (minus 4 provinsi baru) lebih dari 18 provinsi, dari total tahanan, di atas 50% adalah tahanan narkotika, sedangkan di DIY di bawah 50%, sekitar 40an%.

"Penyalahgunaan narkotika di Jogja bisa dikatakan berkurang. Dulunya Yogyakarta pada 2019 masuk 5 besar, sekarang sudah tidak masuk 10 besar," kata dia usai memberikan pengarahan ke internal BNN terkait akselerasi perang terhadap Narkotika, Senin (14/8), di Artotel Bianti, Yogyakarta.  

Petrus juga mengatakan narkotika jenis baru yang ditemukan di DIY pun sangat kecil, nyaris tidak ada. Ia mengapresiasi kinerja BNNP DIY, kepolisian, dan Pemda DIY yang telah berhasil menekan angka pengguna narkotika. Pasalnya, dulu banyak kasus besar narkotika yang terungkap di DIY.

Baca juga: Aktivitas Membakar Sampah Perburuk Kualitas Udara di Yogyakarta

"Sekarang hanya ada sekitar 19 kawasan rawan narkotika di Yogyakarta," kata dia.

Upaya penanggulangan peredaran narkotika, lanjut dia, dilakukan lewat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Pihaknya pun menekankan pendekatan soft power aproach.

Baca juga: Bawa Sabu-sabu, Yordania Tembak Jatuh Pesawat Nirawak dari Suriah

Ia mencontohkan, salah satu caranya adalah lewat sing against Drugs. "Di sekolah-sekolah belajar untuk menyatakan perang terhadap narkotika dengan bernyanyi," kata dia.

Dalam ASEAN Minister meeting on Drugs Metters 2023 di Laos yang baru saja diikutinya, Petrus memaparkan Indonesia bisa menunjukkan kepada negara-negara ASEAN bahwa kita benar-benar serius dalam penanggulangan narkotika.

"(Penanggulangan Narkotika) bukan hanya law enforcement, melainkan juga mulai dari prevention, empowerment, hingga collaboration," kata dia.

Ia menegaskan, Indonesia adalah bangsa yang besar yang bisa menghadapi permasalahan drugs dan bisa mengontrolnya. "Nilai prevalensi (Drugs) di dunia 5,5%, Indonesia kita 1,95%," kata dia.

Indonesia bisa menanggulangi transnational organized crime peredaran narkotika dari Golden triangle maupun Golden treasure. Hal tersebut bisa dilihat dari pengungkapan kehatan narkotika Internasional yang besar yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Narkotika jenis baru (new psychoactive substances) di dunia itu ada 1212 di Indonesia itu yang dapat termonitor sekarang ada 92. Kemudian yang banyak beredar di masyarakat itu namanya synthetic cannabinoid," kata dia. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat