visitaaponce.com

Buniin Jaya, Desa Dikelilingi Tambang yang Tak Berjaya

Buniin Jaya, Desa Dikelilingi Tambang yang Tak Berjaya
Penyerahan bibit kopi untuk Desa Buniin Jaya.(MI/Denny)

HANYA berjarak 18 kilometer dari ibu kota kabupaten, jalanan menuju Desa Buniin Jaya di Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, kondisinya rusak cukup parah. Lubang tambang dan aktivitas truk-truk pengangkut batu bara menjadi pemandangan sepanjang jalan menuju desa ini.

Desa ini bak terkepung pululah tambang batu bara. Namun desa berpenduduk 330 jiwa yang mayoritas berprofesi sebagai petani karet dan palawija ini merupakan salah satu desa tertinggal di Kabupaten Tapin.

Di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kabupaten Tapin merupakan salah satu kabupaten penghasil batu bara terbesar, di mana ada puluhan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi. Bahkan dari kabupaten ini muncul sejumlah pengusaha tambang lokal yang cukup kesohor.

Baca juga: Tambang Galian C Ancam DAS Pegunungan Meratus

Tidak seperti namanya, Buniin Jaya justru tak berjaya, akibat minimnya pembangunan infrastruktur desa dan tingginya angka kemiskinan. "Desa kami memang masuk kategori desa tertinggal. Pembangunan di desa kami banyak ketinggalan dari desa lain seperti jalan yang rusak, tidak ada tempat ibadah, gedung olahraga, gedung pendidikan juga banyak warga kurang mampu dan tinggal di rumah tidak layak huni," ungkap Kepala Desa Buniin
Jaya, Saberan.

Meski dikelilingi tambang, desa ini pun hampir tidak pernah mendapat bantuan CSR dari perusahaan tambang. Bahkan perusahaan tambang PT Antang Gunung Meratus (AGM) yang konsesi tambangnya menguasai sebagian wilayah desa juga tidak memberikan CSR dengan alasan belum melakukan operasi di wilayah tersebut.

Baca juga: Hampir 1.500 Hektare Hutan dan Lahan di Kalsel Terbakar

Kembangkan BUMDes Pertanian

Tidak ingin menyerah dengan keadaan Pemerintahan Desa Buniin Jaya mencoba meningkatkan ekonomi masyarakat melalui berbagai usaha yang mulai dirintis BUMDes. Diantaranya pengadaan bahan bangunan, pupuk, bibit dan obat-obatan pertanian, distributor gas melon, dan ATK.

"Kami juga mulai menjalankan Pertashop bekerjasama dengan Pertamina. Usaha BUMDes ini cukup lancar," tutur Asmah, Ketua BUMdes Karya Batu Pati Desa Buniin Jaya.

Asmah yang kesehariannya juga sebagai petani palawija ini mengatakan masyarakat desa berkeinginan mengganti tanaman karet yang sudah berumur tua dan tidak produktif di desanya dengan tanaman kopi.

Difasilitasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Tapin dan bekerjasama dengan KPH Hulu Sungai, masyarakat desa mendapatkan pembekalan dan bantuan bibit tanaman kopi dari kelompok jurnalis lingkungan Pena Hijau Indonesia dan pelaku usaha kopi Biji Kopi. Di samping bantuan ratusan bibit pohon produktif jenis buah-buahan.

"Kita ingin membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Buniin Jaya melalui pengembangan sektor pertanian khususnya kopi dan buah-buahan," tutur Owner Biji Kopi, Dwi Putera Kurniawan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat