Tambang Galian C Ancam DAS Pegunungan Meratus
![Tambang Galian C Ancam DAS Pegunungan Meratus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/e4f4cf08a7b1a288a6c475ca51fc7dab.jpg)
TIDAK hanya tambang batu bara dan pembalakan, kelestarian alam kawasan Pegunungan Meratus di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan terancam maraknya aktivitas tambang Galian C di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) di wilayah tersebut. Puluhan tambang galian C beroperasi tanpa dilengkapi izin.
Tidak hanya merusak alam, kehadiran tambang ini merusak jalan akibat aktivitas truk-truk pengangkut material galian. Kawasan tambang galian C ini berada di jalur utama menuju obyek vital bendung Batang Alai, permukiman warga, obyek wisata, termasuk jalur pendakian Gunung Halau-halau.
Bupati Hulu Sungai Tengah, Aulia Oktafiandi, meminta keberadaan puluhan tambang galian C yang sebagian diduga ilegal tersebut ditertibkan. Terlebih Kabupaten Hulu Sungai Tengah selama ini menyatakan komitmen untuk melindungi Pegunungan Meratus dari aktivitas pembalakan dan industri ekstraktif tambang dan perkebunan yang disebut Gerakan Save Meratus.
Baca juga: BP DAS Barito Rehabilitasi 380 Hektare Hutan dan Lahan di Hulu Sungai Tengah
"Pemandangan yang miris. Diatas kita melakukan penanaman, sedangkan di bawah semakin banyak aktivitas membuka lahan untuk galian tanah, batu, pasir. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mencegah kerusakan lingkungan," tutur Aulia saat mengikuti kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito, di Desa Hinas Kiri, beberapa waktu lalu.
Data Dinas Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (LHP) Kabupaten Hulu Sungai Tengah mencatat sedikitnya ada 80 perusahaan tambang galian C yang ada di kabupaten tersebut. Sebanyak 67 perusahaan tambang galian C tidak mempunyai Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 13 perusahaan memiliki izin dengan dokumen pengelolaan lingkungan tentang upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Baca juga: Hampir 1.500 Hektare Hutan dan Lahan di Kalsel Terbakar
Tokoh masyarakat dan aktivis lingkungan Hulu Sungai Tengah, Kosim, Selasa (14/8), mendesak aktivitas puluhan tambang galian C ilegal di sepanjang DAS Batang Alai segera ditertibkan. "Keberadaan tambang galian C tersebut sangat jelas telah merusak lingkungan sekitar dan meresahkan masyarakat. Apalagi jika beroperasi tanpa izin," tegas Kosim. (Z-3)
Terkini Lainnya
Jalan Lintas Kabupaten di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kalsel Resmikan Kampung Anggrek di Pedalaman Meratus
AMAN Tolak Perdagangan Karbon Pegunungan Meratus Kalsel
Potensi Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan
Akses Pejalan Kaki di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kalsel Promosikan Geopark Meratus Lewat Even Porwanas
237 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di Kalimantan Selatan
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
Kalsel Upayakan Pengembalian Status Bandara Internasional
Diduga ada Penyalahgunaan Dana Reses DPRD Banjarbaru, Sekwan Membantahnya
Besok Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Mulai Tiba di Kalsel
Kain Khas Kalsel, Sasirangan, Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap