visitaaponce.com

Kemarau Rusak Hasil Panen Petani Cabai Rawit

Kemarau Rusak Hasil Panen Petani Cabai Rawit
Ilustrasi. Pedagang cabai menyusun barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (14/3).(MI/RAMDANI)

MUSIM kemarau panjang akibat El Nino merusak tanaman cabai rawit petani di Sigi, Sulawesi Tengah.

Salah satu petani, Nur Bia, mengatakan, cabai rawit yang ditanamnya tidak bisa dipanen karena rusak.

“Cabai rawit saya itu tiba-tiba saja berganti warna mejadi hitam dan teksturnya kering. Kemungkinan karena terpapar langsung matahari akibat kemarau panjang,” terangnya saat ditemui di Desa Porame, Sigi, Kamis (24/8).

Baca juga: Puncak Kemarau, Harga Cabai Merah Tembus Angka Rp80 ribu

Menurut Bia, umumnya cabai rawit merupakan salah satu tanaman yang tahan dengan sinar matahari, namun saat ini, sengatan matahari tidak seperti biasa sehingga merusak.

“Mau tidak mau hanya sebagian lahan saja yang kami panen. Kalau ditanya rugi, pasti kami rugi, namun kami tetap bersyukur,” imbuhnya.

Baca juga: Harga Bawang Merah di Bantul Merosot Tertolong Cabai Merah

Petani lainnya, yakni Muhlis Suardi, menambahkan, hampir semua cabai rawit hasil panen petani di Desa Porame rusak. Namun, beruntung masih ada yang bisa dijual.

“Ahamdulillah ada pembeli yang datang langsung ke kebun, namun harganya kami kasih jauh lebih murah. Karena harus dilihat juga kondisi cabai rawit,” tandasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat