visitaaponce.com

Pemkot Tasikmalaya menetapkan status siaga darurat kekeringan

Pemkot Tasikmalaya menetapkan status siaga darurat kekeringan
Status siaga darurat bencana kekeringan sudah dikeluarkan Pemkot Tasikmalaya menghadapi musim kemarau.(Antara)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menentapkan status siaga darurat bencana kekeringan dalam menghadapi potensi musim kemarau. Sejumlah langkah penanganan di lapangan pun disiapkan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya kekeringan yang terjadi di 23 titik tersebar di 9 Kelurahan, berada di 6 Kecamatan antara lain Tamansari, Kawalu, Purbaratu, Cibeureum, Tawang dan Cipedes.

"Kami sudah cek ke lapangan beberapa sumur memang sudah kering dan kami menyiapkan sejumlah strategi jangka panjang, menengah dalam penanganan bencana kekeringan. Akan tetapi, langkah jangka pendek dengan mengirimkan air bersih ke lokasi terdampak termasuknya Pemkot Tasikmalaya akan membentuk Tasikmalaya El Nino Center," katanya, Selasa (5/9).

Baca juga: Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Kabupaten Bogor

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan Tasikmalaya El Nino Center menjadi pusat data dan koordinasi dalam upaya penanganan kekeringan, termasuk soal bantuan air bersih. Semua data kekeringan, bantuan air bersih, dan kemarau masuk ke pusat data itu. 

Baca juga: Sejumlah Kabupaten di Jateng Berstatus Awas Kekeringan pada September

"Fenomena El Nino dapat membuat kondisi kemarau lebih kering dan aparat kewilayahan di Kota Tasikmalaya diminta siaga merespons dampak kekeringan dan kami sudah meminta seluruh lurah dan camat agar mengidentifikasi wilayahnya untuk segera bisa dilaporkan. Akan tetapi, aparat kewilayahan diarahkan untuk mencari potensi sumber air karena ini sangat penting bisa dimanfaatkan kepada warga terdampak kekeringan," kata Ivan.

Ivan mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan penetapan status penanganan dampak kekeringan di lapangan diharapkan optimal. Di mana anggaran belanja tidak terduga (BTT) dapat digunakan dan surat keputusan (SK) status siaga darurat akan segera diterbitkan.

"Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya dampak kekeringan dilaporkan tercatat di 23 titik yang terjadi di 9 Kelurahan tersebar di 6 Kecamatan dan status siaga darurat bencana berlaku hingga November 2023 sesuai informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprakirakan hujan akan mulai turun bulan November," paparnya.

Berdasarkan laporan BPBD Kota Tasikmalaya dampak kekeringan mencapai 2.432 kepala keluarga (KK) atau 4.948 jiwa yang tersebar di Kelurahan Setiawargi dan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kelurahan Singkup, Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kelurahan Urug, Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang. (Z-3

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat