visitaaponce.com

Pemkab Lembata Abai, Warga Desa Beutaran Bertahun-tahun Konsumsi Air Payau

Pemkab Lembata Abai, Warga Desa Beutaran Bertahun-tahun Konsumsi Air Payau
Warga Desa Beutaran mengambil air payau dari sumur.(Fransiskus Gerardus Molo)

KESULITAN air bersih sudah menjadi hal lumrah di Desa Beutaran, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sudah bertahun-tahun lamannya, warga di desa tersebut bertahan dengan hanya mengandalkan air payau yang asin dan berkapur.

Seorang warga Desa Beutaran, Margareta Kidi, mengaku sudah pasrah dan menerima jika harus terus menerus menggunakan air tawar yang bercampur air laut.

"Sebelum saya lahir, warga kampung ini sudah menggunakan air itu. Mau ambil dimana lagi air bersihnya? Hanya dari situ saja. Walaupun rasa air agak asin dan berkapur, segala kebutuhan untuk memasak, untuk minum, mencuci semuanya dari situ," tutur Margareta.

Kini, ketika kemarau datang, air payau bak harta karun yang diperebutkan. Warga tidak peduli dengan rasa atau kandungannya. Mereka hanya berpikir untuk bisa memperoleh air bersih. Margareta dan penduduk lain pun rela mengantre berjam-jam untuk itu.

"Saat kemarau seperti sekarang airnya terus turun sehingga warga mulai antre untuk mengambil air," ucapnya.

Warga berharap pemerintah daerah setempat bisa segera membantu dengan meyalurkan air bersih ke desa mereka. Margareta mengatakan Pemerintah Kabupaten Lembata sudah sejak lama berjanji memasang pipa jaringan air bersih dari PDAM. Namun, hingga saat ini tidak ada realisasi.

Sementara itu, Kepala Desa Beutaran, Daniel Kiti Langobelen, mengakui kondisi tersebut. Banyak warga yang mengeluh terkait kondisi air yang kurang baik untuk dikonsumsi, tetapi sejauh ini tidak ada tanggapan dari pemerintah kabupaten. Daniel berharap pemerintah bisa lebih peduli terhadap warga yang kesulitan mendapat air bersih.

"Kadang perut jadi mulas, juga berakibat pada penyakit kulit karena air yang kurang sehat. Tetapi mau bagaimana lagi? Hanya air sumur yang menjadi harapan kami untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kecamatan ile ape ini," ungkap Daniel. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat