visitaaponce.com

Ogan Komering Ilir Makin Membara, Modifikasi Cuaca Diintensifkan

Ogan Komering Ilir Makin Membara, Modifikasi Cuaca Diintensifkan
Kebakaran lahan di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Selasa (12/9).(Antara)

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Selatan makin meluas. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus menjadi fokus dari tim satuan tugas penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Selatan karena area terbakar di daerah itu terus meluas.

Karena itu juga, OKI adalah satu-satunya daerah yang meningkatkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana. Naiknya status tersebut diambil karena eskalasi karhutla yang kian meningkat hingga ancaman bencana kabut asap yang semakin meluas.

"SK naiknya status tersebut sudah keluar. Ini berdasarkan hasil rapat pimpinan daerah di OKI," jelas Ansori, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Kamis (14/9/2023).

Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel

Seiring dengan kenaikan status tersebut, maka konsentrasi penanganan karhutla akan difokuskan di OKI. Mulai dari pendanaan dan pengerahan personel pemadaman baik udara maupun darat. "Fokus kita semua adalah pengendalian dan penanganan karhutla di OKI."

Tak hanya Pemprov Sumsel, dengan status itu juga Pemkab OKI sudah bisa mengeluarkan dana tanggap darurat," jelasnya.

Baca juga : Menteri LHK: September Bulan yang Berat untuk Hadapi Karhutla

Berdasarkan catatan, total luasan kebakaran lahan di OKI sudah mencapai 2.625 hektare. Ini berdasarkan data sejak Januari hingga akhir Agustus 2023 lalu. Luas lahan yang terbakar itu terdiri 1.639 hektare lahan mineral dan 985,9 hektare lahan gambut.

"Sebenarnya, ada dua kabupaten yang menjadi konsentrasi kita, yakni OKI dan satu lagi Muba. Hanya saja, di Muba sudah beberapa hari terakhir turun hujan, sementara di OKI masih dalam masa kekeringan yang sangat tinggi. Sehingga api di lahan gambut terus meluas," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristanto menambahkan untuk di kabupaten akan segera dilakukan teknik modifikasi cuaca (TMC).

"OKI sudah menetapkan status tanggap darurat karhutla, sehingga perlu ditempuh upaya TMC. Berdasarkan prediksi BMKG, masih ada potensi awan 70% pada tanggal 15 - 20 September 2023," katanya.

Menurutnya, akan dilaksanakan operasi TMC dengan dukungan BNPB pada 15 - 20 September 2023 yang dilaksanakan oleh swasta yakni PT Smart.

"Saat ini, bahan semai dan peralatan sedang proses pengiriman ke Sumsel. Saat ini pesawat dari PT Smart Aviation masih berada di Timika dan akan direposisi ke Palembang pada 15 September 2023," pungkasnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat