Ogan Komering Ilir Makin Membara, Modifikasi Cuaca Diintensifkan
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra Selatan makin meluas. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus menjadi fokus dari tim satuan tugas penanganan kebakaran hutan dan lahan di Sumatra Selatan karena area terbakar di daerah itu terus meluas.
Karena itu juga, OKI adalah satu-satunya daerah yang meningkatkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana. Naiknya status tersebut diambil karena eskalasi karhutla yang kian meningkat hingga ancaman bencana kabut asap yang semakin meluas.
"SK naiknya status tersebut sudah keluar. Ini berdasarkan hasil rapat pimpinan daerah di OKI," jelas Ansori, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Kamis (14/9/2023).
Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel
Seiring dengan kenaikan status tersebut, maka konsentrasi penanganan karhutla akan difokuskan di OKI. Mulai dari pendanaan dan pengerahan personel pemadaman baik udara maupun darat. "Fokus kita semua adalah pengendalian dan penanganan karhutla di OKI."
Tak hanya Pemprov Sumsel, dengan status itu juga Pemkab OKI sudah bisa mengeluarkan dana tanggap darurat," jelasnya.
Baca juga : Menteri LHK: September Bulan yang Berat untuk Hadapi Karhutla
Berdasarkan catatan, total luasan kebakaran lahan di OKI sudah mencapai 2.625 hektare. Ini berdasarkan data sejak Januari hingga akhir Agustus 2023 lalu. Luas lahan yang terbakar itu terdiri 1.639 hektare lahan mineral dan 985,9 hektare lahan gambut.
"Sebenarnya, ada dua kabupaten yang menjadi konsentrasi kita, yakni OKI dan satu lagi Muba. Hanya saja, di Muba sudah beberapa hari terakhir turun hujan, sementara di OKI masih dalam masa kekeringan yang sangat tinggi. Sehingga api di lahan gambut terus meluas," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristanto menambahkan untuk di kabupaten akan segera dilakukan teknik modifikasi cuaca (TMC).
"OKI sudah menetapkan status tanggap darurat karhutla, sehingga perlu ditempuh upaya TMC. Berdasarkan prediksi BMKG, masih ada potensi awan 70% pada tanggal 15 - 20 September 2023," katanya.
Menurutnya, akan dilaksanakan operasi TMC dengan dukungan BNPB pada 15 - 20 September 2023 yang dilaksanakan oleh swasta yakni PT Smart.
"Saat ini, bahan semai dan peralatan sedang proses pengiriman ke Sumsel. Saat ini pesawat dari PT Smart Aviation masih berada di Timika dan akan direposisi ke Palembang pada 15 September 2023," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Karhutla 2024 Meningkat 55% Dibanding Tahun Lalu
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Lahan Gambut di Pesisir Timur Jambi Terbakar
Karhutla Mulai Meluas Di Sejumlah Titik di Palangka Raya
Kebakaran Hutan Ekstrem Melanda Riau, Sangat Mudah Terbakar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap