visitaaponce.com

Menteri LHK September Bulan yang Berat untuk Hadapi Karhutla

Menteri LHK: September Bulan yang Berat untuk Hadapi Karhutla
Menteri LHK Siti Nurbaya.(Antara)

PUNCAK musim kemarau akan terjadi pada bulan ini, yakni September 2023. Karena itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut, ini adalah bulan yang berat untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Mudah-mudahan masih bisa dijaga dan gambutnya masih bisa efektif,” kata Siti dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (14/9).

Ia menyatakan, saat ini ada 11 provinsi yang masuk dalam kategori siaga darurat karhutla. Di antaranya Riau, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Baca juga : KLHK Waspadai Karhutla di Pulau Jawa

Berdasarkan pemantauannya, jumlah titik panas hingga 12 September 2023 secara nasional ialah 4.138 titik. Angka itu lebih kecil dibanding tahun 2019 sebanyak 29.341 titik dan pada 2015 sebanyak 70.971 titik.

Lalu di provinsi rawan karhutla saat ini sudah terdeteksi sebanyak 4.138 titik panas. Angka itu memang meningkat dibanding 2022 yang sebanyak 988 titik.

Selain memantau karhutla secara keseluruhan, Siti juga melakukan pemantauan kebakaran yang ada di lahan gambut.

Baca juga : Karhutla di Sumsel Meningkat, Asap Mulai Mengganggu

Berdasarkan data yang dihimpun KLHK, pada tahun 2015 kebakaran yang terjadi di lahan gambut ialah sebesar 34% dari total 2,6 juta hektare karhutla.

Lalu, pada 2019 sebesar 30% dari total 1,6 juta hektare karhutla. Dan pada 2022 lahan gambut yang terbakar ada sebanyak 10% dari total. 204.894 hektare karhutla.

“Jadi sekarang kami sedang ikuti datanya, dan sampai sekarang di tahun 2023 mungkin ada 9% sampai 11% lahan gambut yang terbakar,” kata Siti.

Baca juga : Januari-Juni 2023 Luas Karhutla 16.637 Hektare, KLHK : Turun Dibanding Tahun 2022

“Untuk menghadapi karhutla ini, semua direktur jenderal memantau. Saya membuat surat keputusan agar semua dirjen memoitor secara terus-menerus di daerah,” pungkas dia.

Cegah karhutla gambut

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengungkapkan, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk melakukan pencegahan dan pemadaman karhutla di lahan gambut. Langkah itu dilakukan bersama dinas lingkungan hidup dan dinas kehutanan di daerah-daerah.

Pertama, memastikan semua sekat kanal yang dibangun masih berfungsi. “Itu ada dana pemeliharaan dan perbaikan yang kami alokasiakan melalui dinas provinsi. Kemudian juga ada dana pemadaman cepat gambut yang terbakar. Ini dilaksanakan oleh teman-teman masyarakat peduli api yang menjadi mitra kami,” kata Hartono.

Baca juga : Pengendalian Deforestasi dan Karhutla di Indonesia

Kedua, BRGM bersama dengan BRIN mengadakan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Secara total, TMC yang dilakukan untuk mengantisipasi dan menanngani kahutla sudah dilakukan sebanyak 58 kali penerbangan. Beberapa wilayah yang menjadi target di antaraya Riau dan Sumatra Selatan.

“KLHK dan korporasi juga memastikan lahan gambut yang terindikasi rawan bisa dibuatkan TMC. Tapi catatannya selama awannya memungkinkan. Kalau sudah terlalu kering gak bisa juga. Sehingga intensitas patroli yang kita tingkatkan,” pungkas Hartono. (Z-4)

Baca juga : Data Satelit Ungkap Kabut Asap Akibat Karhutla belum Masuki Malaysia

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat