visitaaponce.com

Kabut Asap, Sekolah di Banjarbaru Diminta Belajar Daring

Kabut Asap, Sekolah di Banjarbaru Diminta Belajar Daring
Pengendara motor melintas di jalan yang diselimuti kabut asap kebakaran lahan di Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.(ANTARA/BAYU PRATAMA S)

SEKOLAH-sekolah di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) diminta menerapkan sistem pembelajaran secara daring menyusul kondisi kabut asap yang semakin parah belakangan ini.

Kualitas udara Kota Banjarbaru sekarang berada dalam status tidak sehat dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Dengan kondisi kabut asap tebal yang terjadi belakangan ini sebaiknya Dinas Pendidikan segera menggambil langkah antisipasi untuk anak peserta didik karena dampak asap dan kabut karhutla sangan rawan untuk anak-anak," tutur Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari, Jumat (29/9).

Hasil pantauan lapangan Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, kabut asap pekat terjadi malam hingga pagi hari menjelang siang, sejak beberapa waktu terakhir. "Untuk daerah rawan karhutla sebaiknya dipertimbangkan sekolah daring apalagi murid TK dan SD atau opsi mengundurkan jam pembelajaran," tambah Emi.

Baca juga: Kalimantan Selatan Berjibaku Atasi Karhutla

Terkait serangan kabut asap akibat karhutla ini, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru telah menerbitkan edaran kepada setiap sekolah agar mengambil langkah antisipasi terhadap dampak karhutla yang mengganggu aktivitas belajar mengajar dan mengancam kesehatan.

"Disdik menerbit surat edaran agar jam pelajaran sekolah diundur atau disesuaikan karena kabut asap. Warga sekolah juga diminta menggunakan masker," tutur Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedi Soetoyo.

Sebelumnya Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel juga telah menerbitkan surat edaran terkait serangan kabut asap. Saat ini kualitas udara sejumlah wilayah di Kalsel seperti Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru dalam status tidak sehat akibat kabut asap.

Baca juga: Akibat Kabut Asap, Jam Masuk Sekolah di Ogan Ilir Disesuaikan

Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan DLH Kota Banjarbaru, Shanti Eka Septiani, membenarkan bahwa kualitas udara Kota Banjarbaru saat ini masuk dalam kategori tidak sehat.

"Kategori tidak sehat diakibatkan kebakaran dibeberapa titik lokasi, pada akhir-akhir ini sering terjadi di wilayah Kecamatan Landasan Ulin dan Kecamatan Liang Anggang," ujarnya.

Seluruh masyarakat Kota Banjarbaru sekarang diwajibkan menggunakan masker apabila melakukan aktivitas di luar ruangan guna mengurangi dampak akibat terpapar asap kebakaran lahan. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat