visitaaponce.com

Hilirisasi Produk CSA, Kementan Dampingi Temu Usaha Wanita Tani di Jember

Hilirisasi Produk CSA, Kementan Dampingi Temu Usaha Wanita Tani di Jember
Temu Usaha KWT Sekar Kedaton di Kabupaten Jember, Jatim.(Ist)

HILIRISASI produk pertanian merupakan salah satu output Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dalam meningkatkan produktivitas pertanian dibarengi upaya hilirisasi produk pasca-panen untuk peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

Upaya pengembangan hilirisasi produk pertanian melalui Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) senantiasa didukung dan dikawal Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) melalui penerapan CSA bagi daerah irigasi dan daerah rawa pada 24 kabupaten di 10 provinsi, di antaranya Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim).

Kementan bersama SIMURP mendampingi Temu Usaha dari KWT Sekar Kedaton di Desa Kraton Wonorejo, Kecamatan Kencong, medio September lalu, bagi pengembangan Kemitraan Usaha seluruh anggota kelompok tani di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gumukmas.

Baca juga: Plt Mentan Ungkap Food Estate Dimasifkan, Fokus pada Beras dan Tebu

Tujuan kegiatan Temu Usaha yang menghadirkan narasumber dari Garda Tranfumi di Kecamatan Kencong tentang pembuatan Nomor Induk Berusaha [NIB], Izin Halal, Pendaftaran Produk UMKM, disain stiker dan lainnya.

Kegiatan Temu Usaha sejalan kebijakan Kementan tentang ketahanan pangan, menuntut hadirnya wanita tani yang mandiri, aktif dan kreatif untuk bersaing di tengah tantangan sektor pertanian ke depan.

Kementan tiada henti mendorong wanita tani untuk kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global. Terkait ketahanan pangan nasional, dengan menggagas ide besar, menciptakan peluang baru di sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mendukung penuh diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Bank Dunia Akui Keberhasilan Indonesia Implementasi CSA

"Upaya sekecil apa pun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama," katanya.

Wanita tani melalui KWT harus menyikapi hal itu, kata Dedi Nursyamsi, harus memiliki visi dan kreatif mencari alternatif pangan substitusi untuk mulai dikenalkan dan dikonsumsi oleh masyarakat.

"Ganti beras dan gandum dengan ubi, singkong, jagung. Jangan mau dikalahkan krisis. Wanita tani kreatif akan selalu punya cara agar produk olahan tetap berproduksi dengan pangan alternatif," katanya lagi.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.

Baca juga: Naik 26%, Produksi Gabah Demplot CSA Grobogan Tembus 8,72 Ton Per Hektare

"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.

Sekitar 25 anggota KWT Sekar Kedaton di Desa Kraton Wonorejo, Jember tampak antusias mengikuti kegiatan Temu Usaha didampingi oleh Tim SIMURP dan Koordinator beserta penyuluh BPP Gumukmas.

Dalam Temu Usaha tersebut, anggota KWT diajak dan dibimbing mengembangkan diversifikasi pangan lokal sebagai hilirisasi melalui diseminasi penerapan teknologi CSA, dengan memanfaatkan alat dan mesin dukungan dari SIMURP agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.(RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat