visitaaponce.com

Alumni Undip, Unnes dan UNS Beri Pembekalan Pemanfaatan BUMDes di Batang

Alumni Undip, Unnes dan UNS Beri Pembekalan Pemanfaatan BUMDes di Batang
Sosialisas optimalisasi BUMDes di Kabupaten Batang(Dok. Ist)

ALUMNI Muda dan Akademisi Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) pendampingan pemanfaatan BUMDes untuk Indonesia maju bersama tokoh masyarakat dan pemerintah desa di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, dihadiri oleh sejumlah narasumber yang turut memberikan informasi dan diskusi seputar tata cara kelola dana desa yang disampaikan oleh Narasumber/Pendamping Desa Lebo dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Mahendra.

Dalam sosialisasinya Mahendra menyampaikan sejumlah informasi seputar proses awal pembentukan BUMDes, dimana ada sejumlah tahapan yang harus dilalui desa sampai dengan jadi badan hukum tentang BUMDes, hingga ke tata cara kelola desa.

Baca juga : Mardigu Wowiek Tawarkan Konsep Pembangunan Ekonomi Berbasis Perdesaan

Dirinya menilai keberadaan BUMDes memegang peran penting menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa, serta membangun desa yang mandiri secara berkelanjutan.

"BUMDes ini sangat penting dalam fungsi mengentaskan kemiskinan, pemerintah mengucurkan dana desa untuk dimanfaatkan dalam mengurangi kesenjangan dan membangun desa," ujar Mahendra.

Baca juga : Replikasi Pertanian CSA, Pemda Purworejo Dorong Kades Manfaatkan Dana Desa

Dengan dibentuknya BUMDes, Mahendra berharap penyuluhan BUMDes bisa meningkatkan pendapatan asli daerah dalam membangun infrastruktur dan kesejahteraan baru seluruh masyarakat daerah tersebut.

"Dengan BUMDes, pemerintah desa bisa berwirausaha untuk mengolah dana desa menjadi keuntungan untuk desa, memanfaatkan masyarakat desa," kata Mahendra.

"Secara manfaat yang dirasakan yakni mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja, kemudian hasil dari BUMDes akan masuk ke penghasilan asli desa (PAD) yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Dalam penyuluhan tersebut, kata Mahendra, Desa Lebo sendiri sudah memiliki potensi usaha di wilayah tersebut. Unit usaha yang dihasilkan adalah dengan memproduksi es kristal yang bisa disebarluaskan ke daerah se-Kabupaten Batang.

Apalagi saat ini kawasan Batang sudah menjadi sentra industri dengan sejumlah pabrik membutuhan es kristal sebagai pemenuhan produksi maupun konsumsi.

"Desa Lebo ini punya potensi usaha produksi es kristal yang bisa diolah dan dimanfaatkan untuk pengelolaanya. Sebab, kebutuhan sudah ada, tinggal dikembangkan," jawabnya.

Menurut Mahendra, sejauh ini pemerintah sudah terlibat dalam memberikan pendampingan melalui pelatihan BUMDes dalam melakukan pendataan dan sistem ranking bagi daerah yang bisa mengoptimalkan BUMDes.

"Semoga BUMDes bangkit dan desa bisa memfokuskan kegiatannya pada BUMDes agar bisa membangun desa secara mandiri dan berkelanjutan," pungkas Mahendra. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat