visitaaponce.com

Mardigu Wowiek Tawarkan Konsep Pembangunan Ekonomi Berbasis Perdesaan

Mardigu Wowiek Tawarkan Konsep Pembangunan Ekonomi Berbasis Perdesaan
Mardigu Wowiek Prasantyo memberi penjelasan tentang pembangunan berbasis desa.(Ist)

PENGUSAHA nasional sekaligus pakar geopolitik Indonesia Mardigu Wowiek Prasantyo baru-baru ini mendaftarkan diri dalam konvensi calon presiden RI 2024 yang digelar oleh Majelis Pemusyawaratan Rakyat Desa (MPRD RI).

Pemilik puluhan unit usaha dari tingkat usaha kecil dan menengah (UKM) hingga korporasi tersebut merasakan potensi ekonomi desa yang belum optimal sehingga tidak dirasakan oleh mereka yang tinggal dan bermukim di sana.

Menurut Mardigu, desa adalah basis ketahanan nasional yang perlu menjadi prioritas pembangunan nasional.

“Desa-desa kerap dikesampingkan dalam agenda nasional. Dengan keterbatasan akses terhadap sumber daya dan perhatian pemerintah pusat, desa tidak menjadi prioritas pembangunan," tutur Mardigu di Jakarta, Rabu (4/10).

Dana Desa Dorong Pembangunan Desa

"Namun, adanya dana desa yang diatur dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014 memberikan pemerintah desa akses yang lebih besar terhadap sumber daya lokal mereka, memungkinkan mereka untuk berperan aktif dalam merancang dan melaksanakan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakatnya,” jelasnya.

Karena itu, tambah pria yang akrab dipanggil Bossman Sontoloyo tersebut, presiden mendatang perlu lebih serius lagi untuk menjadikan desa sebagai pilar ekonomi nasional dan bukan sekedar gimmick pembangunan.

“Dananya memang dianggarkan APBN, tapi proses distribusi dan pengawasan anggaran tersebut tidak maksimal diperhatikan. Akibatnya, meski sudah dana desa sudah disalurkan sejak hampir 10 tahun yang lalu, tapi pemerataannya belum terlihat sampai sekarang.”

Karena itulah Mardigu mendaftarkan diri untuk menjadi calon presiden melalui MPRD RI agar idealismenya dalam membangun desa bisa tersalurkan dalam kebijakan-kebijakan formal.

“Banyak yang bisa kita lakukan di desa tapi terbentur regulasi. Ini yang mau kita terobos nantinya.”

Majelis Pemusyawaratan Rakyat Desa merupakan asosiasi yang menggabungkan semua elemen kekuatan desa yang berjumlah lebih dari  86 ribu desa yang terwakili dalam organisasi seperti APDESI, ABPEDNAS, ABPEDSI, FK-BPD dan PEEMDES.

Awal mulanya gerakan ini berakar dari Gerbangsari, Gerakan Membangun Desa mMandiri yang aktif melakukan edukasi, pembinaan desa sejak tahun 2007 hingga kiprahnya mencapai tingkat nasional  pada  tahun 2014. Asosiasi ini berhasil menggagas 1.4 Milyard perdesa pertahun.

Sekarang dan kedepannya, gerakan desa mandiri lebih agresif lagi dengan mengkampanyekan hastag “#desa kaya negara berjaya” di bawah MPRD RI dengan mengusulkan dana desa sekitar 35 milyar per desa.

Dampak jangka panjangnya, desa tersebut tidak memerlukan lagi anggaran dari pemerintah pusat karena telah mandiri bisa menghidupi diri sendiri dikelola dalam bentuk Bank Desa Mandiri (BUMDES atau KSP).

Adapun sebagai penyataan komunike bersama para pendir dan dewan kolegium MPRD RI telah mengumumkan akan mengadakan konvensi untuk capres 2024. Untuk itu MPRD RI membuka pendaftaran  kepada setiap putra bangsa yang akan berkontribusi dalam membangun bangsa untuk ikut dalam konvensi ini.

Para  wakil desa yang berjumlah 86.000 menjadi juri yang memutuskan siapa yang mereka pilih untuk mewakili suara rakyat desa. Sterring committe dalam konvensi tersebut adalah tokoh tokoh nasional. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat