visitaaponce.com

Musim Tanam di Kalsel Bergeser akibat Kemarau

Musim Tanam di Kalsel Bergeser akibat Kemarau
Kegiatan panen raya di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada 2020.(MI/DENNY SUSANTO)

MUSIM kemarau yang cukup ekstrem di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan terjadinya pergeseran musim tanam periode Oktober sehingga menjadi bergeser ke November.

"Ada pergeseran tanam periode Oktober tahun ini akibat kondisi kemarau. Hal ini juga berpengaruh pada serapan pupuk petani," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel Imam Subarkah.

Diperkirakan sebagian besar petani baru akan menanam pada November menunggu datangnya musim hujan.

Namun, kondisi kemarau menjadi berkah bagi petani di lahan rawa dan pasang surut yang ada di sejumlah daerah seperti Kabupaten Hulu Sungai  Utara, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar dan Barito Kuala. Sebagian petani bahkan memasuki musim panen raya.

Senin (16/10), Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor memimpin panen raya padi di Desa Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar. Kegiatan panen raya juga dibarengi operasi pasar murah aneka kebutuhan pokok bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional dalam rangka peringatan Hari Pangan.

DPKP Kalsel juga mencatat target tanam untuk program Gernas Antisipasi Elnino seluas 62.880 hektare, sudah terealisasi seluas 32.315 hektare selama periode Agustus-Oktober.

Selama Oktober ditanam 1.897 hektare sehingga sisa tanam program Gernas El Nino 30.565 hektare.

Sementara, hingga kini serapan pupuk bersubsidi di Kalsel masih rendah. Manager Penjualan PT Pupuk Indonesia Wilayah Kalsel, Hendra Wahyudi mengatakan sepanjang 2023 dari alokasi penyaluran pupuk urea Kalsel mencapai 58.600,47 ton realisasinya sebesar 17.165,70 ton atau 29%.

Sedangkan pupuk NPK dengan alokasi 52.744,20 ton realisasi sampai dengan 08 Oktober 2023 sebesar 26.744,20 ton atau 49%. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat