visitaaponce.com

32.000 Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan, Bulog Sumsel Babel Klaim Stok Melimpah

32.000 Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan, Bulog Sumsel Babel Klaim Stok Melimpah
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel meninjau penjualan beras medium SPHP (MI/Dwi Apriani)

GUNA menekan kenaikan harga beras di Sumatra Selatan, Kanwil Bulog Sumsel Babel terus intensif menyalurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayahnya. Sejak Januari hingga kini kurang lebih 32.000 ton beras SPHP yang disalurkan untuk masyarakat di dua provinsi tersebut.

Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan sampai saat ini pihaknya terus konsentrasi dalam menyalurkan beras SPHP di Sumsel Babel. "Sejak awal Januari hingga kini ada 32.000 ton. Kita tidak membatasi jumlah SPHP yang kita gelontorkan namun sesuai kebutuhan, begitu permintaan banyak maka kita penuhi dan tentunya disesuaikan dengan kebutuhannya," jelasnya, Selasa (17/10).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya mengintensifkan kerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sumsel Babel untuk menggelar operasi pasar murah dan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain itu juga pihaknya juga terus menggelontorkan beras SPHP ke pasar tradisional, retail modern dan outlet binaan Bulog yakni Rumah Pangan Kita (RPK)

Baca juga: Kementan Perkuat Kapasitas Petani Milenial Kakao di Malang

"Beras SPHP ini adalah beras medium, namun kualitasnya premium yg dijual oleh Bulog maksimal Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram atau Rp54.500 per kemasan per 5 kilogram," kata Alexander. 

Pasar murah itu tidak hanya menjual beras SPHP, ada juga gula pasir dan minyak goreng. Paket beras, minyak goreng atau gula itu dijual dengan harga Rp67 ribu. "Warga bisa mendapatkan beras kemasan 5 kilogram, minyak goreng 1 liter atau gula pasir 1 kilogram," kata dia.

Baca juga: Bulog Jamin Kualitas Beras Impor Terjaga

Meski terus menggelontorkan beras SPHP, pihaknya memastikan stok beras di wilayahnya masih aman hingga awal tahun depan. Stok beras di Sumsel Babel saat ini diperkirakan sekitar 25.000 ton dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).  

"Kami sudah menyalurkan Bantuan Pangan tahap 2 yakni alokasi bulan September, Oktober dan November. Untuk alokasi September 2023 realisasinya sudah 100% disalurkan kepada KPM, sedangkan untuk alokasi Oktober 2023 sudah terealisasi sebesar 90% dan jika sudah 100% kami akan melanjutkan untuk penyaluran alokasi November nanti. Sehingga intinya SPHP jalan dan bantuan pangan tetap jalan dan semoga penyaluran beras ini dapat membantu menekan laju inflasi khususnya dari komoditi beras," jelas Alexander.

Dijelaskan Alex, stok beras yang ada di gudang Bulog Sumsel Babel saat ini merupakan beras pengadaan dari petani Sumsel. Selain itu juga ada pasokan beras impor dari Thailand dan Vietnam yg telah masuk ke gudang Bulog di wilayah Kanwil Bulog Sumsel Babel sekitar 72.000 ton.

Dalam memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2023, pihaknya juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menggelar Gerakan Pangan Murah di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel. GPM ini dilakukan sebagai upaya membantu menstabilkan harga pangan, terutama beras di Sumsel.

"Kita sudah diminta Gubernur Sumsel untuk menambah alokasi SPHP di wilayah Sumsel dan tentunya kami akan terus menggelontorkan beras SPHP untuk menyediakannya pada saluran retail, pengisian pasar-pasar tradisional, outlet binaan, pasar retail modern, pasar murah dan Gerakan Pangan Murah bekerjasama dgn seluruh Pemda baik ditingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota sesuai kebutuhan," pungkasnya. (Z-3)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat