Revolusi Digital Pengaruhi Sektor Kebudayaan
![Revolusi Digital Pengaruhi Sektor Kebudayaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/d438ce2c294855763ee847735c994741.jpeg)
WAKIL Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengatakan dunia termasuk Indonesia telah hanyut jauh dalam revolusi digital yang memaksa setiap orang untuk beradaptasi, termasuk sektor kebudayaan.
"Budaya digital atau digital culture merupakan suatu hal yang membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berfikir dan berkomunikasi dalam
lingkungan masyarakat yang berbasis teknologi informasi," ujar Fikri saat menghadiri acara bertema Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan di Tengah Masyarakat Digital', diikuti ratusan generasi milenial dari Kota Tegal, Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, Selasa (24/10) malam.
Fikri menyebut, ada tiga aspek yang dapat membangun budaya digital, yakni partisipasi masyarakat memberikan kontribusi untuk tujuan bersama. Bagaimana masyarakat memperbaiki budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat, dan memanfaatkan hal-hal sebelumnya untuk membentuk hal baru.
"Yang tidak kalah penting, terdapat empat pilar digital yang harus diperhatikan bersama-sama, di antaranya digital skill, digital etichs,
digital culture dan digital safety," jelas Fikri.
baca juga: Harga Bawang Merah Terus Merosot ABMI akan Temui DPR
Kepala Balai Media Kebudayaan, Retno Raswaty yang ikut hadir mengapresiasi Komisi X DPR RI yang telah mendukung program startegis dalam pengembangan pemajuan budaya.
"Ada anggaran yang jumlahnya tidak sedikit yakni melalui dana Indonesiana diperuntukkan bagi komunitas budaya, pelaku budaya dan lainnya yang telah terorganisir dengan baik," ungkap Retno.
Menurut Retno, kegiatan tersebut merupakan momen pelaku dan komunitas budaya mulai bergerak bersama dengan kemajuan zaman. "Bagaimana budaya bisa adaptif terhadap perkembangan teknologi," jelas Retno.
Budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik, menyampaikan, yang disebut kemajuan teknologi digitalisasi tidak ada masalah karena hanya merupakan perantara atau media. "Yang penting budayawan dan pelaku seni memang harus merespons sekaligus haarus mengikuti atas kemajuan teknologi digitalisasi," ujar Atmo.
Atmo memberi contoh, dalang almarhum Ki Enthus Susmono dan Slamet Gundono adalah dalang desa. Termasuk film Turah dan jfilm Mbutik menjadi terkenal karena teknologi digital. (N-1)
Terkini Lainnya
Mendorong Perubahan Melalui Kesenian
Meriahkan Hari Ibu, Demono Luncurkan Buku dan Galeri Seni
Prancis Berupaya Keras Melakukan Repatriasi Karya Seni Afrika
Art Jakarta Gardens Suguhkan Karya Seni Patung
New York, jadi Pusat Perdagangan Benda Seni Ilegal
Kemenparekraf Apresiasi Sinergi Mutualisme di Desa Wisata Matano Iniaku
Populerkan Batik Tegalan, BI Tegal Gelar Capacity Building
Pasutri di Tegal Berebut Rekomendasi dari PDIP untuk Maju di Pilkada
BI Tegal Kembali Gelar Semarak UMKM Pantura 2024
BI Tegal Siapkan Rp4,65 Triliun Jelang Lebaran
Delapan Program Unggulan SD/MI Muhammadiyah Diresmikan
Baitul Arqam PD Muhammadiyah Tegal Digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap