visitaaponce.com

Revolusi Digital Pengaruhi Sektor Kebudayaan

Revolusi Digital Pengaruhi Sektor Kebudayaan
Acara Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan di Tengah Masyarakat Digital di Tegal, Jawa Tengah, Selasa (24/10/2023)(MI/Supardji Rasban )

WAKIL Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengatakan dunia termasuk Indonesia telah hanyut jauh dalam revolusi digital yang memaksa setiap orang untuk beradaptasi, termasuk sektor kebudayaan.

"Budaya digital atau digital culture merupakan suatu hal yang membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku, berfikir dan berkomunikasi dalam
lingkungan masyarakat yang berbasis teknologi informasi," ujar Fikri saat menghadiri acara bertema Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan di Tengah Masyarakat Digital', diikuti ratusan generasi milenial dari Kota Tegal, Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, Selasa (24/10) malam.

Fikri menyebut, ada tiga aspek yang dapat membangun budaya digital, yakni partisipasi masyarakat memberikan kontribusi untuk tujuan bersama. Bagaimana masyarakat memperbaiki budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat, dan memanfaatkan hal-hal sebelumnya untuk membentuk hal baru.

"Yang tidak kalah penting, terdapat empat pilar digital yang harus diperhatikan bersama-sama, di antaranya digital skill, digital etichs,
digital culture dan digital safety," jelas Fikri.

baca juga: Harga Bawang Merah Terus Merosot ABMI akan Temui DPR

Kepala Balai Media Kebudayaan, Retno Raswaty yang ikut hadir mengapresiasi Komisi X DPR RI yang telah mendukung program startegis dalam pengembangan pemajuan budaya.

"Ada anggaran yang jumlahnya tidak sedikit yakni melalui dana Indonesiana diperuntukkan bagi komunitas budaya, pelaku budaya dan lainnya yang telah terorganisir dengan baik," ungkap Retno.

Menurut Retno, kegiatan tersebut merupakan momen pelaku dan komunitas budaya mulai bergerak bersama dengan kemajuan zaman. "Bagaimana budaya bisa adaptif terhadap perkembangan teknologi," jelas Retno.

Budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik, menyampaikan, yang disebut kemajuan teknologi digitalisasi tidak ada masalah karena hanya merupakan perantara atau media. "Yang penting budayawan dan pelaku seni memang harus merespons sekaligus haarus mengikuti atas kemajuan teknologi digitalisasi," ujar Atmo.

Atmo memberi contoh, dalang almarhum Ki Enthus Susmono dan Slamet Gundono adalah dalang desa. Termasuk film Turah dan jfilm Mbutik menjadi terkenal karena teknologi digital. (N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat