Khofifah Klaim Angka kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan
![Khofifah Klaim Angka kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/65fdb2f8c98becfb6726a9778efd1549.jpg)
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa rasio atau angka kemiskinan ekstrem di daerahnya saat ini telah turun signifikan. Khofifah mengacu pada data statistik selama kurun tiga tahun terakhir.
"Angka kemiskinan ekstrem di Jatim sekarang jauh lebih rendah dibanding angka nasional," kata Gubernur Jatim Khofifah saat memberi sambutan dalam pembukaan Jambore BUMDesa 2023 di wisata rintisan Nangkula Park di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (12/11), seperti dilansir dari Antara.
Dia memberi gambaran rasio angka kemiskinan ekstrem di Jatim pada 2020 sebesar 24,4 persen, kemudian pada 2021 mendekati angka nasional, dan terakhir berdasar data statistik pada Maret 2023 turun signifikan hingga menjadi 0,28 persen.
Menurutnya, rasio itu jauh lebih rendah dibanding angka kemiskinan ekstrem nasional yang berkisar 1,2 persen. "Kami sudah di bawah rata-rata nasional untuk penurunan kemiskinan ekstrem," kata Khofifah.
Pihaknya berharap angka kemiskinan ekstrem akan menjadi 0 persen pada akhir 2023. "September ini, kalau dilakukan pendataan ulang harusnya sudah mendekati nol persen," katanya.
Pihaknya bakal terus melakukan intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Baca juga:
> Cianjur Berhasil Menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrem
> BMKG Beri Warning, Gubernur Jatim Instruksikan Mitigasi Bencana
Menurut Khofifah, salah satu faktor yang memberi dampak positif dalam upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem tersebut adalah dengan meningkatkan perekonomian di tingkat desa, melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pihaknya juga mendorong Desa Devisa, sehingga Desa Devisa di Jatim merupakan yang tertinggi di Indonesia. Desa Devisa dibiayai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor-impor Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Untuk menjadi Desa Devisa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu desa mempunyai produk original, produk itu dibuat secara massal oleh masyarakat, dan ada lembaga seperti koperasi atau BUMDesa. "Ini penguatannya seiring dengan BUMDes," kata Khofifah.
Pengembangan potensi desa, kata dia, berimbas pada penurunan angka kemiskinan, seiring hidupnya usaha di desa yang mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. "Alhamdulillah angka kemiskinan ekstrem Jawa Timur turun drastis," kata Khofifah. (Z-6)
Terkini Lainnya
Sandiaga Uno Tanggapi Dorongan Maju di Pilkada Jawa Timur
PKB Siapkan Figur untuk Pilgub Jatim 2024, Cegah Khofifah-Emil Melawan Kotak Kosong
Prabowo Sambut Usulan Khofifah Jadikan Pesantren di Jatim Wadah Anak-Anak Gaza
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim
Prabowo Lakukan Pertemuan dengan Khofifah dan Emil Bahas Pilgub Jatim
Khofifah Baru Tahu Dirinya Dilaporkan ke KPK
Pembunuhan Berencana Februari Diungkap, Perempuan Campur Seblak dengan Racun Tikus
Pilkada Jawa Timur, Sandiaga Akui Komunikasi Informal dengan NasDem
Terobos Perlintasan Jalur Ganda, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak KA Sancaka
Pemburu Ikan Kaget Temukan Buaya di Sungai Trenggalek
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap