visitaaponce.com

Haedar Nashir Ingatkan Jangan Ada Penyimpangan dalam Pemilu 2024

Haedar Nashir Ingatkan Jangan Ada Penyimpangan dalam Pemilu 2024
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (tengah) saat memberikan keterangan pers terkait konflik Isarel-Palestina (11/10/2023).(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap, Pemilu 2024 dapat berlangsung sukses, bermartabat, dan tetap menjaga keamanan serta persatuan nasional. 

"Pemilu harus tetap berada dalam koridor konstitusi, tanpa adanya penyimpangan," pesan dia saat pidato Milad Muhammadiyah ke 111 tahun di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Sabtu (18/11).

Para kontestan, termasuk capres-cawapres, tim, dan pendukungnya, diharapkan dapat bersaing secara demokratis dengan penuh etika dan siap menerima hasil dengan sportifitas, baik para pejabat, aparat negara, TNI, dan Polri, serta semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu. Mereka diingatkan untuk menjalankan tugas dengan jiwa patriotisme, profesionalitas, dan tanggung jawab konstitusional.

Baca juga: Pengamat Ingatkan Perangkat Desa Harus Netral

Haedar juga menyoroti pentingnya peran penyelenggara pemilu sebagai wasit yang adil, profesional, dan bertanggung jawab. Masyarakat diajak untuk menjaga etika, kedewasaan, serta memupuk sikap saling menghargai dan toleransi dalam menghadapi dinamika pemilu.

"Semua pihak, baik elite maupun warga, dihimbau untuk berintrospeksi diri, menjadi teladan dalam mengikuti kontestasi demokrasi," papar dia.

Baca juga: Panja Netralitas Sulit Efektif Jelang Reses DPR

Bagi Pimpinan Muhammadiyah, Haedar menegaskan perlunya menunjukkan sikap cerdas, rasional, dewasa, bermartabat, dan berkeadaban mulia dalam menghadapi Pemilu 2024. Warga Muhammadiyah harus berpedoman kepada Khittah, Kepribadian, dan ketentuan organisasi tanpa tafsir dan orientasi kepentingan sendiri-sendiri, serta bersikap cerdas, rasional, dewasa, bermartabat, dan berkeadaban mulia dalam berpartisipasi maupun menghadapi perbedaan politik.

"Buktikan bahwa warga Muhammadiyah berbeda dari yang lain, yakni berpolitik cerdas adiluhung!" seru Haedar. Muhammadiyah terus berkiprah membangun Indonesia dan mengawal Pemilu sesuai porsinya sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan.

Muhammadiyah, sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan, terus berkiprah dalam membangun Indonesia dan mengawal Pemilu sesuai dengan perannya.

Haedar menekankan pentingnya melanjutkan aktivitas bermuhammadiyah dengan semangat dan dedikasi. Ia mengklaim bahwa Muhammadiyah tidak pasif, apatis, dan tutup wajah atas masalah-masalah bangsa.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Muhammadiyah selain mengapresiasi kemajuan-kemajuan bangsa, juga prihatin atas berbagai permasalahan dalam kehidupan kebangsaan. Menurut Haedar, kehidupan politik, ekonomi, dan budaya setelah dua dekade reformasi makin liberal dan oligarkis.

Demokrasi prosedural dan stabilitas politik belum diseimbangkan dengan demokrasi substantif berbasis nilai luhur Pancasila dan Konstitusi. 

Akibatnya, politik uang, politik transaksional, serta politisasi hukum dan konstitusi tetap tumbu. Masalah lain yang masih menuntut solusi sistemik adalah korupsi yang masif, utang negara yang besar, kesenjangan sosial ekonomi, eksploitasi sumberdaya alam, serta masalah bangsa lainnya. (AT/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat