visitaaponce.com

Judi Online Fenomena Kehidupan Orang Masa Kini

Judi Online Fenomena Kehidupan Orang Masa Kini
Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Pandeglang, Banten menyosialisasikan bahaya judi online untuk masyarakat se Banten Raya(dok HMI Pandeglang)

HIMPUNAN Mahasiswa Indonesia (HMI) cabang Pandeglang, Banten menyosialisasikan bahaya judi online untuk masyarakat se Banten Raya, karena saat ini banyak orang mulai ketergantungan judi online,

Fenomena judi online yang sedang marak digandrungi oleh masyarakat Indonesia ini menimbulkan ketergantungan yang sangat kuat dan bisa menimbulkan dampak negatif seperti terlilit utang yang sangat besar sehingga merugikan pengguna.

"Ketika seseorang menggantungkan nasibnya terhadap sesuatu yang bahkan dia sendiri tidak tau apa indikator keberhasilannya, karena sistem judi itu sangat tidak bisa ditebak,” ujar Sekretaris Pokja Wartawan Pandeglang, Ade Taufik Hidayatullah dalam diskusi publik HMI
Cabang Pandeglang Komisariat Banten Raya di Aula Kampus STISIP Banten Raya, Jumat (17/11).

Menurutnya, judi online itu menjadi satu fenomena yang tidak bisa terlepas dari kehidupan orang-orang di zaman sekarang karena fenomena tersebut memiliki solusi yang sangat minim. Banyak orang yang sulit keluar dari judi online.

"Yang sangat disayangkan itu fenomena judi online ini menimbulkan satu habit negatif yang sulit untuk dihilangkan, karena jika memang kita sering berhubungan dengan lingkungan yang suka bermain judi. Secara tidak langsung kita akan terbawa karena situasi yang mendukung ataupun godaan-godaan yang mendorong kita untuk ikut bermain,” ucapnya.

Ade melanjutkan, bermain judi online tidak selamanya akan mendapat keuntungan, tapi juga bisa mendapatkan dengan kekalahan. Maka dari itu ketika seseorang yang sedang bermain judi online mengalami kekalahan, maka uang yang ditaruhkan dalam permainan tersebut akan habis. Akibatnya  orang trersebut berusaha mencari modal lagi untuk bermain judi online.

baca juga: PPATK Ungkap Total Transaksi Judi Online Dari 2022-2023 Lebih dari Rp500 Triliun

“Kalau di sistemnya sendiri, ada algoritma yang mengatur kapan user harus menang dan kapan harus kalah, jadi itu semua bisa diatur oleh sang bandar. Dari algoritmanya, dari 100 putaran itu ada sekitar 15% untuk diberikan kemenangan, itu pun harus melalui tahapan-tahapan yang telah diatur oleh algoritma itu sendiri,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Founder Rumah Prestasi, Muhammad Khadafi menjelaskan alasan orang-orang memiliki kecanduan terhadap judi online sehingga sulit untuk berhenti dari permainan tersebut.

“Karena biasanya kalau orang pertama kali main judi online itu dikasih menang sama bandar untuk bikin orang itu ketagihan main, tapi lama kelamaan akan di-setting jadi kalah biar bikin pemainnya itu jadi makin penasaran dan seakan-akan terjebak lingkaran judi itu,” kata Khadafi. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat