visitaaponce.com

Lembang Diterjang Longsor, Warga Cimahi Gatal-Gatal akibat Banjir

Lembang Diterjang Longsor, Warga Cimahi Gatal-Gatal akibat Banjir
Warga menyingkirkan material longsor yang sempat memutus akses Jalan Ciputri di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.(MI/Depi Gunawan.)

AKSES penghubung antardesa di Kampung Ciputri, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tertutup tanah longsor. Tebing setinggi 10 meter itu runtuh dan menutup badan jalan akibat tergerus hujan pada Selasa (5/12) malam sehingga akses jalan ditutup sementara dari kedua arah.

Pascakejadian, sejak semalam warga dibantu kepolisian dan TNI menyingkirkan material tanah yang menutup akses jalan agar bisa dilalui kendaraan. Pembersihan material kemudian dilanjutkan pada Rabu (6/12) pagi dengan mengerahkan puluhan warga dari beberapa desa. 

Pada Senin siang, jalur dapat kembali dilalui kendaraan bermotor namun mereka diingatkan berhati-hati karena jalan menjadi licin. "Longsor sekitar jam 7 malam dan menutup badan jalan. Hanya kendaraan roda dua yang bisa lewat," kata Ketua RW setempat, Supriyadi di lokasi.

Baca juga: Digerus Hujan, Tembok Penahan Tanah RSUD Lembang Ambruk

Tidak ada korban jiwa dalam bencana itu. Namun, akses jalan penghubung antardesa dan alternatif menuju Subang terhambat. "Siang ini jalur sudah kembali aman dilalui warga tetapi harus tetap berhati-hati apalagi jika kembali turun hujan," ucapnya.

Di wilayah lain, warga di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, mengeluhkan gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan pascaditerjang bencana banjir. "Kalau kemarin sore dan malam hari enggak terasa apa-apa. Nah sekarang setelah air mulai surut, terasa gatal-gatal di kaki dan tangan," kata Ketua RT 02 RW 2 Kelurahan Melong, Arif Hidayat.

Baca juga: Tembok Tergerus Arus Sungai, Seorang Warga di Sukabumi Tewas

Pihaknya belum bisa mendata jumlah warga yang mengalami keluhan gatal-gatal. Pasalnya, seluruh warga masih fokus mengevakuasi barang-barang rumah yang terendam banjir.

Warga berharap pemerintah segera memberi bantuan obat-obatan serta pasokan logistik darurat supaya penyakit bisa ditangani secara cepat. Adapun pasokan logistik diperlukan karena alat-alat masak dan sembako warga habis terendam banjir.

"Kita harap segera ada bantuan logistik dan obat-obatan. Ini perlu supaya penyakitnya enggak makin parah," jelasnya.

Diketahui, banjir di Kelurahan Melong terjadi Selasa sekitar pukul 18.00 WIB yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak sore. Ketinggian genangan air berkisar antara 2-3 meter.

Bencana ini merendam 350 rumah yang tersebar di 4 RT RW 02. Air dilaporkan mulai surut pada subuh. Pascabanjir surut, wilayah yang tergenang dipenuhi lumpur dengan ketebalan antara 2-3 sentimeter. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat