visitaaponce.com

83 Warga Bandung Barat Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Kotak

83 Warga Bandung Barat Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Kotak
Korban keracunan di Kampung Keramat, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dirawat di bidan setempat(MI/Idep)

KASUS dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat, kali ini menimpa warga Kampung Tipar Silih Asih, RW 17, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang.

Sebanyak 83 orang dilaporkan mengalami pusing, muntah-muntah, diare, serta demam sejak Senin (24/6) hingga Rabu (26/6). Gejala itu dirasakan warga usai mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan di acara syukuran khitanan pada Minggu (23/6) lalu.

Camat Padalarang, Agus Achmad Setiawan mengatakan, sebelumnya warga tidak langsung melapor ketika merasakan gejala keracunan. Sebab mereka mengira hanya terkena penyakit biasa seperti masuk angin.

Baca juga : Kontainer Bawa Benang Terguling di Cipularang, Kendaraan ke Jakarta Dialihkan

Namun beberapa hari berselang, keluhan serupa dari warga semakin banyak, setelah ditelusuri ternyata semuanya sempat menghadiri acara syukuran tersebut.

"Makanya RT dan RW enggak lapor, karena memang yang bergejala enggak sekaligus, kemudian dianggapnya hanya sakit perut dan masuk angin biasa. Tapi hari Selasa dan Rabu makin banyak yang mengeluhkan kondisi yang sama," kata Agus, Kamis (27/6).

Ia menjelaskan, mulanya masing-masing korban melakukan pengobatan secara mandiri usai merasakan gejala. Namun karena warga yang melapor semakin banyak, pengurus RT, RW serta pihak desa langsung memberikan pertolongan.

Baca juga : Sejumlah Siswa SD di Bandung Barat Diduga Alami Keracunan saat Acara Perpisahan

"Warga rata-rata langsung mengonsumsi obat, dan sebagian ada yang membaik. Setelah diketahui itu gejala, baru diberikan obat khusus keracunan," ujar Agus.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Eriska mengatakan, semua warga yang mengalami keracunan sudah mendapat penanganan dari tenaga kesehatan di Puskesmas Padalarang.

Dari 83 korban, 11 orang mendapat penanganan khusus di rumah sakit di antaranya RS Dustira, RS IMC, RS Kasih Bunda dan RS Baros Cimahi.

Baca juga : Korban Perundungan, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia

"Selain penanganan para korban, Dinkes juga telah melakukan penelusuran untuk mencari penyebab puluhan warga keracunan. Untuk sampel makanan sedang dilakukan uji laboratorium," ungkapnya.

Berdasarkan informasi, jumlah nasi yang dibagikan sebanyak 225 kotak. Dengan banyaknya nasi boks yang dibagikan, Dinkes telah menugaskan tenaga kesehatan agar siap siaga jika ditemukan korban susulan.

Salah seorang korban, Egi, 54, mengaku mengonsumsi nasi kotak pada hari syukuran itu. Setelah itu ia mengalami sakit yang cukup menyiksa di bagian perutnya.

Baca juga : Status Tanggap Darurat Bencana Diberlakukan di Gununghalu dan Rongga

"Dimakan Minggu sore, malamnya mulai diare. Hari Senin makin parah, pada sore harinya sakitnya tambah terasa, badan menggigil, saya langsung minum obat. Awalnya saya mengira sakit biasa, hanya masuk angin," kata Egi di Puskesmas.

Egi menyebut, nasi kotak yang dikonsumsi seperti telur balado, capcay, ayam goreng dan perkedel jagung. Diduga telur balado yang menjadi penyebab keracunan karena rasanya sudah hambar.

"Istri saya yang menghadiri acara syukuran, tetapi saya yang menyantap makanannya karena dia katanya sudah kenyang," lanjut Egi. (DG)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat