visitaaponce.com

Sejumlah Siswa SD di Bandung Barat Diduga Alami Keracunan saat Acara Perpisahan

Sejumlah Siswa SD di Bandung Barat Diduga Alami Keracunan saat Acara Perpisahan
Ilustrasi, sejumlah siswa SD di Bandung Barat alami keracunan saat menghadiri acara perpisahan(MI/idep)

SEJUMLAH siswa SDN Gandasari di Kampung Bojongmareme, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan mual, sakit perut, muntah-muntah, dan pusing setelah menghadiri acara perpisahan di sekolahnya.

Mereka diduga mengalami keracunan makanan usai mengkonsumsi ayam goreng tepung dalam acara kenaikan kelas yang diadakan pada Senin (24/6) kemarin. Namun para siswa mulai merasakan keluhan pada Selasa (25/6) sekitar pukul 09.00 WIB.

Awalnya, keluhan itu dirasakan oleh satu-dua orang saja. Tapi tak lama kemudian jumlah siswa yang merasa mual-mual terus bertambah. Informasi dari pihak desa setempat, ada tiga siswa yang telah dilarikan ke Rumah Sakit dan Puskesmas.

Baca juga : Kepala Desa di Bandung Barat Ragukan Kalangan Artis Pimpin Daerah

"Kita masih lakukan pendataan. Jumlah yang sudah dirawat ada 3 orang, 1 dirujuk ke RSUD Cililin dan 2 orang dirawat di sini," kata Kepala Puskesmas Sindangkerta, Dini Silvia saat dikonfirmasi.

Dia menyebut, jumlah siswa yang mengeluhkan gejala keracunan masih terus berdatangan ke Puskesmas. Selain di Puskesmas, sejumlah siswa juga dirawat di tempat praktik dokter dekat lokasi kejadian.

"Informasi awal, para siswa makanan konsumsi acara samen (perpisahan) berupa ayam goreng tepung. Terus hari ini, para siswa mengeluhkan diare dan mual," ungkap Dini.

Baca juga : Jeje Govinda, Balon Bupati dari PAN Mulai Tampil di Bandung Barat

Pihaknya telah menerjunkan petugas untuk melakukan penyelidikan epidemiologi terkait dugaan kasus keracunan serta mendata korban. Pihak Puskesmas juga bakal mengambil sampel makanan untuk dicek laboratorium untuk mengetahui penyebab pastinya.

"Kita belum pastikan penyebabnya apa karena harus uji laboratorium dulu. Tapi investigasi awal, kasus ini imbas ayam goreng tepung," tuturnya.

Pihaknya belum merincikan jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan. Tapi ia memastikan petugas akan stanbye di Puskesmas untuk menangani para pasien.

"Saya belum bisa memastikan jumlahnya. Sekarang ada dua orang datang, kita stand by di puskesmas tapi belum bisa memastikan jumlahnya. Sekarang sedang di data oleh RT/RW dan sebagainya," jelasnya. (DG)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat