visitaaponce.com

Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024

Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024
Ilustrasi(Medcom.id)

INTENSITAS hujan yang tinggi selama beberapa hari telah menyebabkan delapan kejadian bencana hidrometeorologi melanda Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Bencana itu berupa tanah longsor, pohon tumbang, rumah roboh, banjir dan sambaran petir. 

"Satu korban sambaran petir di Kecamatan Mangkubumi mengalami luka pada bagian gendang telinga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar, Rabu (10/1).

Hujan deras disertai petir yang terjadi sejak awal Januari 2024 telah menyebabkan satu rumah rusak berat dan peralatan elektronik hancur tersambar petir di Kampung Cicurug, Kecamatan Tawang, pohon tumbang di Kecamatan Tamansari, tanah longsor di Kecamatan Cipedes, dan banjir Indihiang.

Baca juga : Status Siaga Bencana Hidrometeorologi di Sukabumi hingga Oktober

Menurutnya, ancaman bencana hidrometeorologi cukup panjang akan terjadi sampai Mei 2024 mendatang. BPBD meminta masyarakat tetap waspada dan siap siaga, termasuk para relawan kebencanaan di tiap kecamatan. 

"BPBD Kota Tasikmalaya telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024. Akan tetapi, puncak musim hujan di Kota Tasikmalaya diprediksi terjadi Januari hingga Februari 2024 dan kami mengimbau agar masyarakat dapat mengenali potensi bahaya untuk mengurangi risiko bencana yang mana hujan sudah mulai turun," ujarnya.

Sementara, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, intensitas hujan tinggi yang telah terjadi sepanjang tahun 2023 di wilayahnya dari laporan BPBD Kabupaten Tasikmalaya tercatat ada 229 kejadian bencana dan paling banyaknya tanah longsor, 4 orang meninggal dunia dan puluhan rumah rusak berat. 

"Kejadian bencana pada 2023 itu berdampak terhadap 115 kepala keluarga (KK) atau 285 jiwa, 149 tanah longsor, 29 kekeringan, 16 angin kencang, 10 banjir, 10 pergerakan tanah, 4 hujan lebat, 2 angin puting beliung, 2 gempa bumi, 7 bencana lainnya sampai sekarang ini masih mendominasi. Akan tetapi, bencana juga berdampak pada 37 rumah mengalami rusak berat, 23 rusak sedang, 58 rusak ringan, 29 rumah kondisi terancam bencana dan 25 rumah tergenang banjir serta 116 fasilitas umum," paparnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat