Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur hingga 1,5 Km
![Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur hingga 1,5 Km](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/5bda9323030ea2687c98933e55a22691.jpg)
AWAN Panas Guguran meluncur di Gunung Merapi pada pukul 13:11 WIB, 28 Januari 2024. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, amplitudo maksimal 21 mm, durasi 143.84 detik, dan jarak luncur 1.500 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng).
Sepanjang Sabtu (27/1), BPPTKG mencatat, asap kawah bertekanan lemah teramati berwama putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Guguran teramati 11 kali guguran lava ke arah Barat Daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1500 m.
Baca juga : Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas, Hujan Abu Melanda Desa Desa di Selo
Terkait kegempaan, BPPTKG mencatat, 12 Hybrid / Fase Banyak, 94 Guguran, 1 Vulkanik Dangkal, 1 Tektonik. Sementara itu, laju rata-rata deformasi Elektronic Distance Measurement (EDM) Babadan sebesar 0,7 cm/hari (dalam 3 hari terakhir).
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyampaikan, Gunung Merapi saat ini berstatus Siaga sejak 5 November 2020.
Baca juga : Waspada Abu Vulkanik, BPBD Klaten Bagikan Masker di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi
BPPTKG mengeluarkan rekomendasi, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meiiputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km, dan Sungai Gendol 5 km. Lontaran material vulkanik, bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan Suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanes guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Masyarakat direkomendasikan agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat direkomendasikan agar mewaspadal bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Masyarakat direkomendasikan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktvitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tutup dia. (Z-4)
Terkini Lainnya
UMKM Perajin Blangkon di Yogyakarta Diberikan Pembiayaan dan Pendampingan
Indonesia Hadapi Jepang di Perempat Final Kejuaraan Asia Junior
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Komunitas UGM Peduli Gagas Kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Louis Gilbert Yulianto, Seniman Cilik Asal Yogya Pamerkan Karya di ArtJog 2024
Aktivitas Tujuh Gunung Berapi Meningkat sejak Januari, Kebetulan Terjadi Bersamaan
Gunung Kanlaon di Filipina Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus
335 Rumah Baru Disiapkan untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar
Kawasan Gunung Berapi Campi Flegrei Italia Dilanda Gempa Magnitudo 4,4
Gunung Semeru Dua Kali Erupsi pada Kamis Pagi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap