visitaaponce.com

Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur hingga 1,5 Km

Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur hingga 1,5 Km
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023).(Antara/Hendra Nurdiyansyah)

AWAN Panas Guguran meluncur di Gunung Merapi pada pukul 13:11 WIB, 28 Januari 2024. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, amplitudo maksimal 21 mm, durasi 143.84 detik, dan jarak luncur 1.500 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng).

Sepanjang Sabtu (27/1), BPPTKG mencatat, asap kawah bertekanan lemah teramati berwama putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.

Guguran teramati 11 kali guguran lava ke arah Barat Daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1500 m.

Baca juga : Merapi Muntahkan Guguran Awan Panas, Hujan Abu Melanda Desa Desa di Selo

Terkait kegempaan, BPPTKG mencatat, 12 Hybrid / Fase Banyak, 94 Guguran, 1 Vulkanik Dangkal, 1 Tektonik. Sementara itu, laju rata-rata deformasi Elektronic Distance Measurement (EDM) Babadan sebesar 0,7 cm/hari (dalam 3 hari terakhir).

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyampaikan, Gunung Merapi saat ini berstatus Siaga sejak 5 November 2020.

Baca juga : Waspada Abu Vulkanik, BPBD Klaten Bagikan Masker di Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi

BPPTKG mengeluarkan rekomendasi, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meiiputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km, dan Sungai Gendol 5 km. Lontaran material vulkanik, bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan Suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanes guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Masyarakat direkomendasikan agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat direkomendasikan agar mewaspadal bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Masyarakat direkomendasikan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktvitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tutup dia. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat