visitaaponce.com

Pemungutan Suara di Pantura Jateng Terganggu, Akibat banjir hingga Kekurangan Logistik

Pemungutan Suara di Pantura Jateng Terganggu, Akibat banjir hingga Kekurangan Logistik
Tenda pengungsi banjir Demak. Sejumlah TPS di Demak tak bisa didirkan akibat banjir(MI/Akhmad Safuan)

PEMUNGUTAN suara dalam Pemilu 2024 di sejumlah daerah di Pantai Utara Jawa Tengah masih terjadi beberapa persoalan, mengalami kendala dalam pelaksanaan, sehingga harus diselesaikan dengan cepat untuk mengantisipasi gangguan.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (14/2) proses pemungutan suara pada pemilu di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah mengalami berbagai persoalan, sehingga sempat berjalan tidak lancar dan harus ditangani cepat, yakni dari mulai terganggu bencana alam, kekurangan logistik hingga persoalan teknis.

Di Kabupaten Demak sebanyak 27.669 pemilih belum dapat menggunakan hak pilihnya karena 114 tempat pemungutan suara (TPS) berada di 10 desa dilakukan penundaan Pemilu, karena hingga saat ini masih terendam banjir dengan ketinggian air 0,5-1,5 meter dan para pemilih masih berada di lokasi pengungsian.

Baca juga : Menteri Basuki, Sri Mulyani, dan Retno Marsudi Kompak Berbaju Hitam ke TPS, Simbol Berduka?

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Demak Siti Ulfaati mengatakan setelah melihat kondisi banjir masih merendam dan berkoordinasi pihak terkait, maka pemungutan suara di 114 TPS di 10 desa ditunda karena selain kesulitan mendirikan TPS, pengiriman logistik dan pemilih masih berada di 26 lokasi pengungsian.

Akibat guyuran hujan dan angin kencang sebelum pelaksanaan pemungutan suara, di Kota Semarang sebanyak 12 TPS terdampak cuaca buruk sehingga beberapa TPS terpaksa dipindahkan ke tempat lain karena atap bocor, roboh, tergenang air hingga tertimpa pohon.

"Akibat cuaca ada belasan TPS terdampak dan langsung diambil tindakan," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca juga : Nyoblos di Mampang Prapatan, Rhoma Irama: Nyaman cuma agak Tegang

Sejumlah TPS di Kota Semarang, demikian Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengalami kendala saat dilakukan pemungutan suara, seperti TPS di Tanjung Emas Semarang terkena banjir, sehingga untuk pelaksanaan pencoblosan dipindahkan ke gedung sekolah yang aman. 

"Saya perintahkan DPU untuk melakukan pemompaan air untuk mengurangi banjir," tambahnya.

Kondisi berbeda terjadi di Kabupaten Pati, sekitar 30 TPS di beberapa kecamatan mendalami kekurangan surat suara pada pemilu ini, sehingga proses pemungutan suara mengalami keterlambatan beberapa jam karena menunggu datangnya logistik pemilu.

Baca juga : Demi Ikuti Pemilu, Ribuan Nelayan di Aceh Libur Melaut

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati Supriyanto mengungkapkan terjadi beberapa persoalan dalam proses pencoblosan yakni terjadi kekurangan surat suara di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Juwana, Margoyoso, Winong dan Tambakromo.

Kecamatan-kecamatan itu mengalami kekurangan surat suara, lanjut Supriyanto, seperti Pemilihan Legislatif (Pileg) hingga  Pemilihan Presiden (Pilpres), karena ada kesalahan penghitungan sebelum dilaksanakan pemilu.

"Kami langsung bergerak cepat dengan memerintahkan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) untuk berkoordinasi dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan(PPK) mengatasi hal itu," ujarnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat