Akibat Penyerangan Warga, Pegiat TWNC Tanggamus Gagal Ikut Pemilu
![Akibat Penyerangan Warga, Pegiat TWNC Tanggamus Gagal Ikut Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/64579bb85adfc70945e737739d92efb4.jpg)
TIGA pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC-Lampung), korban penyerangan oknum warga di Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada malam menjelang pencoblosan pemilu (Selasa, 13/2) hingga hari ini masih dalam perawatan medis.
Media Relation Artha Graha Peduli —pengelola TWNC—, Puspita Rini menyatakan ketiga korban mengalami luka cukup serius.
“Akibat penyerangan tersebut, para korban mengalami luka yang serius dan hingga kini masih merasakan sakit yang harus dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto - Jakarta, untuk mendapatkan perawatan yang intensif dari dokter,” ujar Puspita melalui rilis AGP, hari ini.
Baca juga : Aksi Anarkisme Kelompok Warga Menyerang Pegiat Konservasi TWNC - di Tanggamus
Penyerangan berawal dari ulah sekelompok warga yang menggeber kendaraan roda dua di wilayah pemukiman warga Limus, Tanggamus. Karena ulah tersebut, J, warga setempat menanyakan mengapa mereka mereka hal tersebut. Hal tersebut ditanggapi dengan penyerangan oleh kelompok tersebut yang berakibat pada petugas TWNC, yakni J, O dan M mengalami sejumlah luka.
“Akibat peristiwa tersebut petugas di lokasi, selain tiga korban tidak melakukan hak mereka dalam Pemilu kemarin,” ujar Puspita Rini ketika dihubungi.
Diungkapkannya, korban merasa trauma dan pihaknya meminta pada penegak hukum untuk segera mengusut dan menangkap seluruh pihak yang melakukan penyerangan. Termasuk mengungkap oknum yang menghalang-halangi para korban untuk melakukan pencoblosan kemarin.
Baca juga : Bawaslu Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang Salah Satu TPS Bandar Lampung
Ia mengakui petugas sudah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian setempat, namun mereka diintimidasi untuk tidak keluar lokasi dan tidak mengikuti proses Pemilu.
Atas insiden penyerangan ini, korban merasa trauma dan meminta pada penegak hukum untuk segera mengusut dan menangkap seluruh pihak yang melakukan penyerangan. Termasuk mengungkap oknum yang menghalang-halangi para korban untuk melakukan pencoblosan kemarin.
Menurut Puspita, jumlah petugas TWNC yang ketika itu bertugas sekitar 10 orang, di luar tiga korban luka. “Mereka terpaksa tidak ikut memilih karena khawatir ada penyerangan lagi.” (Ria/Z-7)
Terkini Lainnya
Besok, Menkominfo Lapor ke Presiden Jokowi Kasus Penyerangan PDNS
Perdana Menteri Denmark Diserang di Copenhagen
Perkara Hewan Ternak, Adik di Bengkulu Tembak Kakak Kandung secara Brutal
Densus 88 Monitor Pergerakan Teroris di Indonesia Terkait Penyerangan 2 Polisi Malaysia
Uskup Sydney yang Ditikam Memaafkan Penyerangnya
Suami Tembak Istri di Bandara Kuala Lumpur Malaysia, Satu Bodyguard Terluka
Paman yang Bunuh dan Perkosa Keponakan Ditangkap
Polda Lampung Tangkap Belasan Selebgram Promosikan Judi Online
Tewaskan Satu Orang, Buaya Muara Sepanjang 3 Meter Ditangkap
Minibus Tertabrak Kereta Api, Satu Tewas
Progres Skywalk Capai 70%, Pengembangan Kawasan BHC Terus Dikebut
Polres Lampung Tengah Tangkap Tiga Anggota Ormas Diduga Aniaya Sekuriti
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap