visitaaponce.com

Aksi Anarkisme Kelompok Warga Menyerang Pegiat Konservasi TWNC - di Tanggamus

Aksi Anarkisme Kelompok Warga Menyerang Pegiat Konservasi TWNC - di Tanggamus
(Medcom.id)

TELAH terjadi aksi penyerangan oleh sekelompok oknum warga tak dikenal yang menimpa para pemuda, khususnya pegiat konservasi Tambling Wildlife Nature Concervation (TWNC) Lampung. Penyerangan ini terjadi tepatnya di Desa Martanda, Pematang Sawah, Kab Tanggamus - Lampung di malam jelang pencoblosan, Selasa malam (13/2). 

Kronologis penyerangan ini berawal dari adanya kelompok penyerang yang mengendarai sepeda motor dengan suara meraung kencang di wilayah pemukiman warga Limus, Tanggamus. Salah satu yang menjadi korban berinisal J, menanyakan perihal maksud dan tujuan kelompok tersebut mengendarai sepeda motor dengan suara kencang di malam hari. “Apakah dari kami ada salah? Ko geber-geber motor disini,” tanya J. 

Namun, bukannya dijawab dengan baik justru menjadi keributan di antara petugas TWNC dan kelompok warga penyerang. Untuk menghindari pertikaian berlanjut, petugas TWNC memilih menghindar ke rumah salah satu warga lain bernama S. Lagi-lagi peristiwa ini dikejar oleh kelompok warga penyerang tersebut. Mereka membombardir rumah S dengan aksi lempar batu melalui jendela dan atap rumahnya.

Baca juga : Polres Tulang Bawang Resmikan Kampung Damai Pemilu 

Situasi makin tak terkendali, karena kelompok penyerang masuk ke rumah tersebut dan mengobrak abrik dapur serta mengancam dengan pisau. Mereka melakukan penyerangan secara membabi buta terhadap para korban, seperti melempar botol bekas minuman keras, memukul dengan badik sampai menginjak-injak para korban. 

Penyiksaan tersebut menyebabkan korban pertama berinisial J mendapat luka serius di bagian lengan tangan kiri (2cm) karena terkena pisau (badik) dan luka goresan di dada kiri (4cm). 

Korban kedua berinisial O mengalami luka yang serius di bagian mata kiri, akibat tersiram cairan asam berbau pesing, menggunakan botol Wipol. Atas siraman ini, penglihatan korban menjadi samar-samar dan kondisi tubuhnya menggigil.

Baca juga : Surya Paloh Harap Penyelenggara Pemilu Jujur dan Independen

Korban ketiga, berinisial M mendapat aksi pukulan bertubi-tubi, mulai dari pelipis, mata hidung dan dada korban. Hingga mengalami sesak dan susah nafas. 

Petugas TWNC yang lain berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib namun malah mendapat intimidasi dan meminta para petugas dan karyawan TWNC untuk tidak keluar rumah. Pasalnya esok hari (hari ini) pemuda setempat akan melakukan pencoblosan pemilu. Oknum aparat ini meminta para petugas TWNC dan korban supaya tidak menggunakan hak pilihnya. 

Kelompok warga ini selain melakukan tindakan melawan hukum seperti penyerangan (penganiayaan dengan kekerasan) mereka juga menghambat petugas TWNC dan korban untuk menggunakan hak pilih (pemilu). Padahal para petugas TWNC dan korban sudah terkonfirmasi melalui DPT (KPU-D) untuk dapat mengikuti pemilu di wilayah Lampung.

Baca juga : Kapolda Lampung Berharap Polri Implementasi Pesan Natal 

Informasi terkini, para korban sedang dievakuasi untuk mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis mengingat luka-luka yang diderita sangat parah. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat