Serangan Hama Wereng Buat Petani di Pidie Panen Lebih Awal
![Serangan Hama Wereng Buat Petani di Pidie Panen Lebih Awal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/d36b4e0fd5a9b62b4692780abff119d8.jpg)
SEBAGIAN petani di kawasan Kabupaten Pidie, Aceh, kali ini melakukan panen padi lebih awal. Keputusan itu harus mereka lakukan karena gangguan hama wereng cokelat terus menyerang lahan sawah di kawasan setempat.
Harapannya tanaman padi yang belum terkena serangan itu tidak sampai gagal panen. Apalagi dalam sebulan terakhir populasi hama kecil berjalan miring itu sudah menyebar ke sekitar 9 Kecamatan di kabupaten pesisir selat Malaka itu.
Ironisnya pihak Dinas Pertanian Pidie mengklaim banyak lokasi sawah yang terkena serangan itu telah dilakukan panahan atau penyemprotan. Tapi serangan hama wereng itu masih terus terjadi.
Baca juga : Petani Aceh Resah, Serangan Hama Wereng Cokelat di Pidie Meluas
Sejak tiga hari terakhir, di Kecamatan Delima dan Kecamatan Peukan Baro misalnya, sebagian petani berebut memanen lebih awal walau tanaman padi mereka belum sempurna menguning. Itu harus dilakukan karena di sekitar lahan sawah mereka sudah tergerogoti hama wereng cokelat.
"Kali ini harus memotong lebih dulu untuk mencegah tidak menjalar hama wereng. Apa lagi banyak yang sudah terkena serangan" kata Muslim, petani di Kecamatan Delima, Selasa (20/2).
Dikatakan Muslim, hama wereng itu merupakan ancaman paling menakutkan bagi petani. Pasalnya binatang bersabar terbang itu menyerang bagian batang bawah, sehingga merusak pertumbuhan tanaman dan menggagalkan biji yang sedang bergulir.
Baca juga : Kolaborasi Petani dan Swasta di Banyuasin Tuai Sukses
"Yang sudah menguning mendekati masa panen saja bisa merusak, apalagi sedang bergulir" tutur Muslim.
Amatan Media Indonesia di Kemukiman Reubee, Kecamatan Delima, dalam sepekan terakhir misalnya. Ada satu petak sawah yang luasnya sekitar 1.600 meter (satu Naleh ukuran lokal), akibat serangan hama wereng itu, kini setengahnya hancur dan gosong.
Untuk mencegah agar tidak meluas lagi atau jangan sampai menghabiskan satu petak, petani terpaksa memanen lebih awal. Tujuannya paling kurang cukup untuk biaya ongkos kerja.
Baca juga : Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh
"Kalau kondisi sawah terkena serangan hama penyakit, tentu petani yang disalahkan dengan alasan perlakuan tidak sesuai anjuran. Tapi saat ikhtiar kami menghasilkan produksi gabah melebihi target, itu pasti ada klaim pernyataan keberhasilan pihak dinas tertentu. Padahal ketika kondisi serangan hama penyakit seperti sekarang, tidak ada respon berarti dari pemerintah setempat" tutur Mawardi, tokoh petani di Kecamatan Delima. (Z-5)
Terkini Lainnya
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Berkat Sikapi El Nino, Petani Semangka di Aceh Riang Gembira
517 Jemaah Haji Pidie Ditepung Tawari
Disambar Petir, Seorang Petani di Aceh Tewas, Empat Kritis
Abusyik Sufi, Mantan Bupati Pidie Bekas Wakil Panglima GAM Meninggal Dunia
Ekonomi Sulit, Pasar Ayam Kampung di Aceh Sepi Pembeli
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap