visitaaponce.com

Musim Hujan, Produksi Telur Bebek Anjlok Lebih dari 50 Persen

Musim Hujan, Produksi Telur Bebek Anjlok Lebih dari 50 Persen
Musim hujan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyebabkan produksi telur bebek turun drastis lebih dari 50%.(MI/Heri)

MUSIM hujan saat ini membuat produksi telur bebek di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, turun drastis lebih 50%. Di sisi lain peternak bebek harus mengeluarkan biaya ekstra, untuk pakan bebek yang kaya protein agar tidak terserang penyakit.

Anjloknya produksi telur bebek itu terjadi di Kampung Bebek di Desa Kebonsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

Sulaiman, 64, salah satu peternak bebek mengatakan kelembaban suhu udara akibat curah hujan tinggi, menjadi penyebab bebek sulit bertelur. Bahkan di beberapa kasus, suhu udara lembab bisa mengakibatkan kematian serentak, ternak bebek dalam satu koloni.

Baca juga : Warga Lansia dan Sakit Dievakuasi dari Lokasi Banjir Sidoarjo

"Di musim hujan nafsu makan bebek berkurang, produksi telurnya pun turun," kata Sulaiman.

Sulaiman yang juga perajin telur asin ini mengungkapkan umumnya setiap seribu ekor bebek produktif, bisa menghasilkan telur hingga 700 butir per harinya. Namun pada musim hujan, hanya bisa menghasilkan telur antara 200-300 butir per hari.

Ironisnya peternak bebek masih harus mengeluarkan biaya ekstra, untuk makanan kaya protein agar ternak mereka tetap sehat di musim hujan. Tambahan biaya itu untuk makanan campuran, seperti udang, cangkang kupang hingga keong sawah. 

Di sisi lain meskipun produksinya turun, harga per butir telur bebek tidak berubah.

"Masih berkisar Rp3.400 hingga Rp3.500 per butir," kata Sulaiman. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat