visitaaponce.com

Puteri Indonesia DIY Dukung Konservasi Mangrove dan Penyu di Pantai Trisik

Puteri Indonesia DIY Dukung Konservasi Mangrove dan Penyu di Pantai Trisik
Kegiatan pelepasan penyu di Pantai Trisik, Banaran, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta.(Dok.komunitas mangrove)

SEBAGAI generasi muda yang penuh kesadaran akan keberlanjutan lingkungan, Puteri Indonesia DIY 2024, Sophie Kirana, 23 berkomitmen dalam mendukung program pemerintah terkait Net Zero Carbon Program dan program Social Development Goals (SDGs) tentang perubahan iklim. Sophie, panggilan akrabnya melakukan tindakan nyata melalui  konservasi mangrove dan pelepasan anak penyu (tukik) ke habitat alaminya. Kegiatan ini berlangsung di Pantai Trisik, Banaran, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, pekan lalu.
  
Kegiatan konservasi itu mendapat dukungan  dari berbagai pihak, termasuk komunitas pecinta penyu, komunitas mangrove, kelompok sadar wisata Kelurahan Banaran, komunitas penggiat lingkungan, dan masyarakat setempat. Menurut Sophie kegiatan itu dilaksanakan sebagai ekspresi kesadaran dan kepedulian terhadap kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim telah merugikan ekosistem dan keberlangsungan kehidupan manusia.

"Mangrove, selain memberikan manfaat langsung bagi lingkungan sekitarnya seperti ekosistem biota laut dan masyarakat lokal, juga memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida hingga 3-4 kali lebih besar dibandingkan tumbuhan darat. Oleh karena itu, konservasi mangrove memiliki dampak yang sangat signifikan bagi keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekosistem bumi," ungkap Sophie Kirana.

Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk turut serta dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.  "Mengambil langkah nyata seperti penanaman mangrove dan pelepasan tukik adalah langkah yang tidak hanya membawa dampak positif bagi masa depan bumi, tetapi juga memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang," paparnya.

Baca juga : JCB dan OISCA Lanjutkan Tanam Mangrove di Desa Tunggulsari, Pati, Jateng

Konservasi mangrove tidak hanya berdampak positif langsung bagi lingkungan, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam memberikan edukasi kepada generasi muda.  Ia pun  mendorong generasi muda untuk aktif terlibat dan mengambil tindakan nyata dalam pelestarian lingkungan untuk mengatasi dan menurunkan dampak negatif dari perubahan iklim dan tercipta kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan mereduksi dampak negatif dari perubahan iklim.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang ekosistem mangrove, diharapkan generasi muda akan lebih termotivasi untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.  

“Melalui kolaborasi dan tindakan nyata, kita dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan dalam menjaga bumi sebagai rumah kita bersama,“ jelas Sophie. (AU/N-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat