Lonjakan Harga Cabai Rawit di Pesisir Mencapai Rp150 Ribu Menjelang Ramadan
![Lonjakan Harga Cabai Rawit di Pesisir Mencapai Rp150 Ribu Menjelang Ramadan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/ee2b93225d3b01287ce58d112d102363.jpeg)
HARGA cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengalami lonjakan signifikan menjelang Ramadan, mencapai Rp150 ribu per kilogram. Kenaikan harga yang mencapai 100 persen disebabkan oleh kegagalan panen tanaman petani lokal akibat cuaca ekstrem.
Dewi, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Panceng, mengeluhkan kenaikan drastis ini. "Binggung kita, semua bahan pokok naik. Tapi yang paling banyak naiknya cabai. Kemarin saya setengah kilo Rp60 ribu," ujarnya.
Harga cabai rawit hampir dua kali lipat dari sepekan sebelumnya yang masih berada dalam kisaran Rp85 ribu per kg. Rohmah, seorang pedagang sayur di pasar Panceng, mengungkapkan ketidakstabilan harga yang terjadi hampir setiap hari.
Baca juga : Awal Ramadan, Daging Kambing di Pantura 120 Ribu per Kg
"Harga cabai naik hampir tiap hari. Kita juga pusing Mas," ungkap Rohmah, Senin (26/2).
Rohmah menyebutkan bahwa kenaikan sekitar Rp5 ribu - 10 ribu per hari selama seminggu membuat harga cabai rawit merah mencapai Rp150 ribu per kg, sementara yang campuran hijau berkisar Rp120 ribu.
Cabai yang dijualnya didatangkan dari pasar agrobis di Kecamatan Babat, Lamongan, dengan harga awal sekitar Rp120 ribu. Setelah memperhitungkan biaya transportasi dan lain-lain, dia menjualnya dengan harga Rp150 ribu per kg.
Baca juga : Harga Cabai Rawit di Bangka Tembus Rp120 Ribu, Jelang Bulan Ramadhan
Kenaikan drastis ini disebabkan oleh gagal panen cabai lokal di Kecamatan Paciran dan Brondong, Lamongan, akibat cuaca ekstrem dan kekeringan selama musim kemarau. Rohmah berharap bahwa dengan masuknya pasokan dari petani lokal, harga cabai dapat stabil kembali ke kisaran Rp50 ribu per kg.
"Saat ini petani baru menanam lagi, mungkin dua tiga bulan lagi harga cabai baru turun karena petani mulai panen," ungkap Rohmah.
Dengan situasi ini, warga berharap pemerintah segera melakukan operasi pasar untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan, termasuk cabai, menjelang bulan Ramadan. (Z-10)
Terkini Lainnya
Tiga Mobil Terbakar dalam Garasi Diduga akibat Korsleting Listrik
Freeport Kirim Perdana Konsentrat Tembaga ke Smelter Gresik
BPBD Jatim Mulai Bangun Rumah Korban Gempa Bumi di Bawean
Seorang Penyintas Gempa Bawean Meninggal usai Menjalani Persalinan
Puluhan Hektare Jagung di Pesisir Puso Dampak El-Nino, Petani di Pantura Terpaksa Membabat Padi akibat Puso Kekeringan
Produsen Alat Higenitas di Indonesia Bantu Korban Gempa di Gresik
Alasan Bela Diri, Paman Tusuk Keponakannya hingga Tewas
Peternak Sapi Perah Dorong Peningkatan Perekonomian Jawa Timur
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Pembunuhan Berencana Februari Diungkap, Perempuan Campur Seblak dengan Racun Tikus
Pilkada Jawa Timur, Sandiaga Akui Komunikasi Informal dengan NasDem
Terobos Perlintasan Jalur Ganda, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak KA Sancaka
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap