visitaaponce.com

3 Pelintas Terperosok, 1 Tewas Saat Jembatan Penghubung Salatiga-Semarang Ambrol

3 Pelintas Terperosok, 1 Tewas Saat Jembatan Penghubung Salatiga-Semarang Ambrol
Tiga orang pengendara motor terjatuh saat jembatan penghubung Salatiga-Semarang ambrol. Satu dari tiga orang yang terjatuh meninggal dunia.(BPBD)

JEMBATAN penghubung Kota Salatiga-Kabupaten Semarang di Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga ambrol, karena meningkatnya volume air sungai dari gunung Merbabu. Akibatnya tiga sepeda motor berikut penumpangnya terperosok ke sungai yang mengakibatkan satu orang tewas. 

Pemantauan Media Indonesia Rabu (6/3) proses evakuasi terhadap tiga korban yakni satu perempuan dan dua laki-laki serta tiga unit motor dilakukan tim gabungan dari Polres, Kodim, dan BPBD Kota Salatiga yang terperosok dan terjepit di antara puing jembatan berjalan lambat karena medan lokasi yang cukup berat dan sulit.

Ketiga korban terperosok ke dalam sungai setinggi lima meter saat melinasi jembatan pukul 05.15 WIB. 

Baca juga : Umbul Senjoyo Destinasi Wisata Air Murah Meriah di Semarang

"Hujan lebat di kawasan Gunung Merbabu menjadikan volume air sungai meningkat dan air menggelontor dengan cepat hingga merusak pondasi dan tiang jembatan," ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga Roy Anjar.

Pada saat jembatan penghubung antar daerah itu ambrol, kata Roy, ketiganya sedang melintas dan ikut jatuh ke sungai. 

"Proses evakuasi cukup berat karena korban dan motornya terjepit reruntuhan jembatan," imbuhnya.

Baca juga : Galang Dukungan, Relawan Caleg PDIP Beri Bantuan Air Bersih di Kendal

Ketiga korban berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Naasnya korban perempuan meninggal dunia

Camat Argomulyo, Kota Salatiga Agus Wibowo mengungkapkan sebelum peristiwa itu terjadi jembatan penghubung antar daerah itu sudah ditutup. Pasalnya jembatan sudah mengalami kerusakan akibat banjir sebelumnya dan dinilai membahayakan warga yang melintas. 

"Namun warga tetap nekat melintas dan membuka jembatan, sehingga ketika volume dan derasnya aliran meningkat lagi jembatan tidak dapat menahan gempuran air hingga ambrol ke bawah," ujar Agus Wibowo.

Baca juga : WNA AS Dosen Tamu Pusdik Penerbad Semarang Ditemukan Meninggal di Apartemen

Berdasarkan data di terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Rabu (5/3) cuaca  ekstrem masih akan berlanjut di puluhan daerah di Jawa Tengah hingga  ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin ribut serta sambaran petir tinggi sehingga BMKG mengingatkan waspada.

Di beberapa daerah di Jawa Tengah sudah diguyur hujan ringan sejak pagi, bahkan potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih akan terjadi menginjak siang hingga malam hari, BMKG kembali mengingatkan ancaman bencana hidrometeorologi.

Berdasarkan data dikeluarkan BMKG, setidaknya 30 daerah di Jawa Tengah masih akan terjadi cuaca ekstrem, maka diminta agar warga berada di daerah rawan tetap waspada. 

"Warga diminta waspada bencana hidrometeorologi," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang.

Hujan lebat terjadi pada siang dan malam hari diperkirakan terjadi di Tegal, Semarang, Kota Semarang, Pati, Kota Pekalongan, Pemalang, Banjarnegara, Purbalingga, Batang, Wonogiri, Kota, Tegal, Jepara, Pekalongan, Brebes, Kebumen, Banyumas, Kota Salatiga, Temanggung, Karanganyar, Boyolali, Magelang, Grobogan, Wonosobo, Kota Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Cilacap, Purworejo, Demak, Kendal, dan Kudus. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat