Ini Identitas Korban Jembatan Penghubung yang Ambruk
![Ini Identitas Korban Jembatan Penghubung yang Ambruk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/efc1e1c5b4a13625c0152fdb133e28d1.jpg)
KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga Roy Anjar mengungkapka identitas empat korban yang terjatuh saat jembatan penghubung Kota Salatiga-Kabupateng Semarang ambruk.
Satu korban yang meninggal dunia atas nama Maratus, pegawai pabraik di Kota Salatiga. Sedangkan dua korban yang masih dalam perawatan bernama Ilham Sendiko dan Wildan Rifki.
Korban lain, Ramlan hanya mengalami luka ringan dan kini masih menjalani perawatan luka di rumahnya.
Baca juga : 3 Pelintas Terperosok, 1 Tewas Saat Jembatan Penghubung Salatiga-Semarang Ambrol
Ambrolnya jembatan penghubung yang berada di Jalan Salam, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga terjadi pada Rabu (6/3). Tiga motor dan seorang pejalan kaki yang sedang melintas turut terperosok ke kedalaman 5 meter.
"Saat itu hari masih pagi, ketika kami melintas air sungai memang terlihat deras dan ketika berada di tengah jembatan tiba-tiba runtuh dan tiga korban bersama sepeda motornya langsung ikut anjlok ke sungai," ujar Ramlan.
Roy Anjar mengatakan setelah mendapatkan informasi ada jembatan runtuh, bersama TNI dan kepolisian serta PMI langsung bergerak ke lokasi, tiga korban satu per satu dievakuasi dari reruntuhan bangunan jembatan.
Baca juga : Dua Korban Longsor Muarasari Bogor Meninggal Dunia
"Satu korban perempuan tewas, dua orang luka berat akibat tertimbun reruntuhan dan ketiganya langsung kami larikan ke rumah sakit," kata Roy Anjar.
Proses evakuasi terhadap korban maupun tiga sepeda motor korban, lanjut Roy, memakan waktu cukup lama karena tercepit bebatuan yang berasal dari reruntuhan jembatan.
Runtuhnya jembatan tersebut, kata Roy, terjadi karena derasnya air sungai akibat hujan lebat di Kawasan Gunung Merbabu sejak sore, sehingga jembatan yang sebelumnya telah terlihat tanda-tanda rusak runtuh saat diterjang air sungai yang meningkat volumenya.
"Sebenarnya jembatan itu telah ditutup karena berbahaya, tapi warga tetap nekat melintas karena memperpendek jarak," imbuhnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Tradisi Buka Kebun Bakar Lahan Masih Terjadi di Babel
Waspada Ancaman Kebakaran di Pemukiman
Kebakaran Hutan di Gunung Bromo Berhasil Dipadamkan, Penyebabnya Masih Misteri
Hutan Gunung Bromo Kebakaran saat Ada Upacara Adat Yadnya Kasada, ini Kata Balai TNBTS
Suami Istri Tersangka Penggelapan 60 Mobil Ditangkap di Lampung
Pemkot Salatiga Buka Pelatihan Berbasis Digital
MesaStila Resort and Spa Perkenalkan Menu Ramadan 2024 Selera Nusantara
3 Pelintas Terperosok, 1 Tewas Saat Jembatan Penghubung Salatiga-Semarang Ambrol
Airlangga Minta Kader Golkar Jaga Soliditas untuk Kemenangan di Pemilu 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap