BNPB Beberapa Daerah di Jawa Tengah dan Madura Masih Dihantui Cuaca Ekstrem
![BNPB: Beberapa Daerah di Jawa Tengah dan Madura Masih Dihantui Cuaca Ekstrem](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/d3133e618a4c08edb9fcebe9c2d4575d.jpg)
KEPALA Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan terdapat beberapa titik di Jawa Tengah dan Madura menjadi perhatian khusus karena banjir dan cuaca ekstrem.
"Di Pulau Jawa dominan banjir dan cuaca ekstrem. Update situasi di Pulau Jawa saat ini BNPB memberikan atensi di beberapa tempat di pulau Madura di Bangkalan itu juga sudah kita intervensi dengan dana operasional siap pakai," kata Abdul dalam konferensi pers secara daring, Kamis (14/3).
Kemudian BNPB juga membahas pola intervensi yang bisa dilakukan untuk Semarang Jawa Tengah juga yang sedang dikepung banjir.
Baca juga : Cuaca Ekstrem, Banjir Bandang Melanda Pati
"Selain itu ada juga Demak dan Pekalongan ada banjir bandang bahkan dua orang ibu dan anak meninggal dunia itu juga sedang kita lihat," ujar dia.
Diketahui sejumlah perjalanan kereta api terganggu, dialihkan bahkan dibatalkan karena banjir yang mengepung Kota Semarang. Tidak hanya itu Stasiun Tawang juga terendam banjir.
Berdasarkan monitoring satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 20.50-23.45 WIB, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini terpantau meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.
Baca juga : Banjir Demak Lumphkan Jalur Pantura, Masih Banyak Warga Butuh Pertolongan
Abdul menjelaskan sebenarnya saat ini Indonesia sudah ada di penghujung musim hujan. Tetapi dalam satu minggu terakhir sedikit ekstrem dalam beberapa hari atau berapa minggu ke depan intensitas hujan.
"Indonesia bagian barat karena ada fenomena-fenomena regional yang paling kuat itu adalah Madden Julian Oscillation (MJO) sehingga ada rangkaian awan-awan dari Samudra Hindia yang secara reguler terus bergerak dari India ke Pasifik yang kemudian membawa kumulasi yang lebih tinggi di Indonesia," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Pendangkalan, Sungai Cinangsi di Kecamatan Cikalongkulon Rawan Meluap
Hujan Lebat dan Debit Air Sungai Naik, 138 Warga Pabalutan Mengungsi
Proyek Pengendalian Banjir Sungai Sepaku di IKN Dilanjutkan
Tegal Alur-Kamal Muara Direvitalisasi, Heru Budi Jamin Banjir Berkurang
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir Bandang Parigi Moutong Terus Mengalir
Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Halmahera Selatan
Mayat Perempuan tanpa Busana dalam Indekos Gegerkan Pati
PDIP Respons Survei Unggulkan Kaesang di Pilkada Jateng
Bangkai Sapi Ditemukan di Bawah Jembatan Semarang
LSI: Kaesang Unggul di Jawa Tengah karena Faktor Jokowi
Survei LSI terkait Pilgub Jateng, Kaesang Ungguli Ahmad Luthfi
Calon Gubernur Jawa Tengah belum Ada yang Kuat, Raffi Ahmad?
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap