visitaaponce.com

Cuaca Ekstrem, Banjir Bandang Melanda Pati

Cuaca Ekstrem, Banjir Bandang Melanda Pati
Bencana banjir bandang berasal dari Pegunungan Kendeng setinggi 50-70 centimeter juga melanda Kabupaten Pati,(MI/Akhmad Safuan)

DAMPAK cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir melanda sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, bencana banjir bandang berasal dari Pegunungan Kendeng setinggi 50-70 centimeter juga melanda Kabupaten Pati, pasien berobat dan pengunjung terpaksa diangkut menggunakan perahu karet (skoci) untuk keluar masuk RSUD Kayen, Pati.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (13/3) beberapa petugas gabungan dari BPBD Kab. Pati TRC BPBD Kab. Pati, Polsek Kayen, Bagana Satkorcab Pati, Banser Satkoryon Kayen, Koramil Kayen, SAR Brimob dan relawan bolak balik terus mendorong perahu karet di jalan menuju rumah sakit umum daerah (RSUD) Kayen, Kabupaten Pati akibat banjir setinggi 50-70 centimeter.

Hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir terjadi sejak Selasa (12/3) malam mengakibatkan banjir bandang berasal dari kawasan Pegunungan Kendeng menjadikan sejumlah desa di Kecamatan Kayen, Pati terendam banjir, bahkan selain jalan umum, perkampungan warga dan sawah juga terendam.

Baca juga : Awas, Cuaca Ekstrem Melanda Jawa Tengah

"Sudah sejak dari siang, kami terts membantu warga yang akan keluar masuk RSUD Kayen, karena jalan menuju rumah sakit tersebut terendam banjir," kata Kepala Satuan Khusus Bagana Pati Nur Habibie Al Qasdhy.

Banjir melanda kawasan Kabupaten Pati ini, demikian Nur Habibie Al Qasdhy, terjadi cukup cepat hingga melanda beberapa desa di Kayen, Pati mengakibatkan warga mengalami kesulitan, bahkan sejumlah kendaraan mogok karena terjebak banjir setinggi 50-70 centimeter sehingga harus mendapat pertolongan tim gabungan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetyo mengatakan mengantisipasi terjadinya banjir lebih besar, ratusan petugas gabungan tejah diturunkan untuk menolong warga baik yang berada di jalan raya maupun perkampungan, namun sejauh ini belum meluas lagi.

"Kami siaga sejak semalam karena volume air sungai semakin meningkat dan sejumlah sungai lainnya tejah meluap," ujarnya. (AS)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat