visitaaponce.com

Puluhan Kapal Nelayan di Pantura Rusak Akibat Dihantam Badai dan Gelombang Tinggi

Puluhan Kapal Nelayan di Pantura Rusak Akibat Dihantam Badai dan Gelombang Tinggi
Ilustrasi - Sekitar 24 kapal nelayan di Pantura mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.(Antara)

DAMPAK cuaca ekstrem dan gelombang tinggi membuat puluhan perahu nelayan di Pantura, Jawa Tengah mengalami kerusakan. Para nelayan berharap ada bantuan dari pemerintah mengingat biaya yang harus ditanggung cukup besar. 

"Akibat badai dan gelombang tinggi ada 10 kapal nelayan rusak di sini," kata Ketua Forum Nelayan Jepara Utara Zaini.

Kapal yang rusak akibat diterjang gelombang, lanjut Zaini, berada di kawasan Pantai Bayuran, Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara bahkan akibat pecah bagian lambung karena saling berbenturan sebagian hapal tenggelam, sehingga puluhan nelayan pemilik kapal tidak dapat melaut.

Baca juga : BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Jawa Hingga Akhir Tahun 2022

Zaini mengatakan para nelayan berharap mendapatkan bantuan perbaikan kapal yang mencapai jutaan rupiah. 

"Kita berhadapan ada bantuan dari Pemkab Jepara untuk meringankan beban nelayan dan dapat kembali melaut," imbuhnya.

Kondisi serupa juga terjadi terhadap perahu nelayan yang disandarkan di wilayah Mangunharjo dan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, mengakibatkan sebanyak 24 perahu nelayan hanyut dan rusak.

Baca juga : Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Masih Terjadi Hingga Pekan Ketiga Maret, Waspada Bencana Hidrometeorologi

"Masih ada satu perahu nelayan di sini yang belum ketemu karena terhanyut saat cuaca buruk yakni badai dan gelombang tinggi bersamaan banjir," ujar Suparjo, 45, seorang nelayan di Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Sih Rianung membenarkan adanya puluhan perahu dan kapal nelayan di daerah ini yang mengalami kerusakan dan hanyut akibat terjangan badai dan gelombang tinggi. 

"Kita masih terus melakukan pendataan di beberapa pelabuhan perikanan di kota ini," tambahnya.

Baca juga : Gelombang 6 Meter, Ratusan Nelayan tidak Melaut

Berdasarkan data sementara, ungkap Sih Rianung, jumlah perahu nelayan yang rusak di kedua pelabuhan perikanan itu sebanyak 24 unit. Dengan rincian enam perahu mengalami kerusakan ringan, delapan mengalami kerusakan sedang dan lima perahu milik nelayan rusak berat serta sisanya terhanyut dan hilang.

"Dalam peristiwa itu juga tercatat ada mesin kapal yang mengalami kerusakan, bahkan ada dua mesin yang hilang termasuk juga jaring ikan, serta peralatan lainnya," ujar Sih Rianung.

Menghadapi kondisi ini, menurut Sih Rianung, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan memberikan bantuan kepada nelayan yang terdampak cuaca ekstrem di dua kampung nelayan tersebut. 

"Kita sedang menyusun anggaran bantuan untuk nelayan itu," imbuhnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat