visitaaponce.com

Merak Sempat Lumpuh, Pemerintah Dinilai tidak Tegas Kepada Pemudik Nakal dan Calo

Merak Sempat Lumpuh, Pemerintah Dinilai tidak Tegas Kepada Pemudik Nakal dan Calo
Foto udara sejumlah kendaraan terjebak macet di depan pintu masuk Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten(Antara)

PENGAMAT transportasi Djoko Setijowarno menilai pemerintah melalui PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan aparat tidak tegas menertibkan calon pemudik bandel yang tidak mempunyai tiket kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Pasalnya, banyak pengendara yang tidak memiliki tiket, tapi nekat datang ke Pelabuhan Merak. Akibatnya, antrian panjang kendaraan tak terelakkan.

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Tol Tangerang-Merak, Minggu (7/4) dini hari atau pada H-3 puncak arus mudik Lebaran 2024. Kendaraan dari gerbang tol Tangerang-Merak yang hendak menuju pelabuhan tersebut terjebak macet selama lima jam sepanjang 19 kilometer (km).

"Harusnya pemerintah jangan beri toleransi bagi pemudik yang tidak punya tiket. Suruh mereka keluar saja dari pintu masuk. Kalau difasilitasi masuk kan pemerintah seperti tidak tegas menertibkan ini," ujar Djoko saat dihubungi Media Indonesia, Senin (8/4).

Baca juga : Mudik Lebih Awal, Jumlah Penumpang dari Pelabuhan Merak Naik 15%

Ia meminta petugas ASDP dan aparat untuk tidak takut terhadap ancaman yang diberikan oleh pemudik yang nekat masuk ke Pelabuhan Merak tanpa tiket kapal penyeberangan. Sejak 2022, ASDP tidak lagi melayani pembelian tiket secara langsung di pelabuhan. Masyarakat harus memesan tiket secara daring.

Selain itu, masalah lainnya ialah ASDP dan kepolisian dianggap tidak mampu memberantas calo tiket yang semakin menjamur di kawasan Pelabuhan Merak. Djoko menuturkan karena tiket kapal ferry dari ASDP sudah habis, pemudik membeli dari calo. Ini mengakibatkan banyak kendaraan pribadi dan motor yang sembarangan parkir untuk beli tiket ferry tersebut.

"Bahkan di sekitar Pelabuhan Merak ada itu spanduk-spanduk penjualan tiket dari calo. Ini kan tidak tegas. Jangan dong calo-calo itu dipelihara," kata Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu.

Baca juga : Mudik Lebaran, 890 Ribu Orang Telah Menyeberang dari Sumatra ke Jawa

Djoko juga menyoroti masalah sempitnya jalan akses menuju Pelabuhan Merak. Jalan raya menuju akses pelabuhan Merak hanya memiliki dua lajur. Menurutnya, harus ada pengaturan jadwal yang tertib bagi kendaraan pribadi dan bus untuk masuk ke Pelabuhan Merak. Hal ini guna mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.

"Akses jalan Pelabuhan Merak juga sempit karena dicampur dengan akses orang lokal. Harus ada pemisahan, jangan digabung truk dengan motor, bisa kacau itu," tegas Djoko.

Dihubungi terpisah, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan pihak Kepolisian telah melakukan delaying system di KM 13 di Tangerang sebagai upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Merak.

Baca juga : Pemudik Motor Diimbau tidak Bawa Muatan Berlebih

Shelvy mengatakan bahwa manajemen telah melakukan sosialisasi massif bahwa pembelian tiket daring di aplikasi Ferizy dapat dilakukan sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan, sehingga dengan melakukan reservasi perjalanan lebih awal. Tapi nyatanya, ribuan kendaraan masih nekat masuk ke Pelabuhan Merak tanpa memiliki tiket kapal.

"Bukan sosialisasinya yang salah, tapi masyarakat ada yang nekat untuk masuk. Ketika kuota tiket habis mereka panik. Kepolisian juga sudah menerapkan delaying system di jalan tol," terangnya.

Saat ini, katanya, antrian kendaraan di Pelabuhan Merak mulai melandai. Puncak arus mudik di pelabuhan tersebut sudah terjadi pada Minggu (7/4) atau H-3 Lebaran.

Baca juga : Polda Banten Terjunkan Polwan Bantu Pemudik di Pelabuhan Merak

Total penumpang yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni pada periode itu sebanyak 166.971 orang. Bila dibandingkan puncak arus mudik pada Lebaran 2023 lalu, tercatat penumpang yang menyeberang pada 19 April 2023 atau H-3 sebanyak 159.413 orang.

Total kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatra pada H-3 Lebaran mencapai 42.145 unit kendaraan atau melampaui jumlah kendaraan pada puncak arus mudik tahun lalu sebanyak 39.541 unit kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni.

"Catatan kami, produksi kendaraan pada puncak arus mudik tahun ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah. Komposisi pada puncak arus mudik H-3 kemarin didominasi kendaraan roda dua sebanyak 21.735 unit atau mencapai 52% dari seluruh kendaraan," tutur Shelvy.

Antusiasme pemudik sangat tinggi di lintas merak - Bakauheni sejak H-7 lalu. Total penumpang yang menyeberang dari Merak-Bakauheni mulai dari H-7 hingga H-3 tercatat 530.400 orang atau naik 4% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 510.163 orang. Dan untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 125.234 unit atau naik 12% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 111.706 unit. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat