visitaaponce.com

Orang Utan Muncul di Tabalong, BKSDA Himbau Masyarakat Tidak Memburu

Orang Utan Muncul di Tabalong, BKSDA Himbau Masyarakat Tidak Memburu
Ilustrasi - BKSDA Kalsel menghimbau masyarakat tidak memburu atau membunuh orang utan yang muncul di Desa Habau(Antara)

BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan menghimbau masyarakat tidak melakukan perburuan atau membunuh orang utan yang sempat muncul di Desa Habau, Kabupaten Tabalong, beberapa waktu lalu.

"BKSDA telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel untuk mendorong pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mendukung penuh upaya konservasi orangutan dengan menjadikan areal habitat perlindungan orang utan," tegas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Suwandi, Jumat (19/4).

Pihaknya menghimbau warga untuk tidak melakukan perburuan orang utan yang merupakan satwa dilindungi. Dikatakan Suwandi hingga saat ini Tim BKSDA Kalsel bersama KPH Tabalong dan masyarakat setempat terus melakukan pemantauan di sekitar areal lokasi munculnya orang utan.

Baca juga : 235 Hektare Kawasan Konservasi di Kalimantan Selatan Terbakar

"Sampai saat ini orang utan tidak tampak lagi keluar dari hutan yang dikhawatirkan menimbulkan konflik dan berpotensi merusak tanaman warga. Langkah selanjutnya kami terus memberikan edukasi dan pemahaman mengenai jenis satwa dilindungi serta penanganan konflik terus dilakukan," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong, Heryadi.

Pada bagian lain, kawanan beruang madu yang sempat berkeliaran di kawasan lahan pertanian dan permukiman warga di Kabupaten Tapin, dilaporkan warga kini muncul di kawasan hutan rawa di Kabupaten Barito Kuala. Keberadaan satwa liar beruang madu yang diperkirakan berjumlah tiga ekor ini dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik karena merusak lahan pertanian bahkan menyerang warga.

"Setelah kemunculan di wilayah Kabupaten Tapin, belum ada laporan terkait keberadaan kawanan beruang madu ini. Tim BKSDA selalu siap jika ada laporan masyarakat di lapangan," kata Suwandi.

Kemunculan orang utan dan kawanan beruang madu ini diduga akibat rusaknya kawasan hutan yang menjadi habitat satwa liar tersebut. Terlebih orang utan selama ini diketahui habitatnya berada di wilayah hutan Kalimantan Tengah. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat