Orang Utan Muncul di Tabalong, BKSDA Himbau Masyarakat Tidak Memburu
![Orang Utan Muncul di Tabalong, BKSDA Himbau Masyarakat Tidak Memburu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/fd4a7387c947b166368ec2900139131b.jpg)
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan menghimbau masyarakat tidak melakukan perburuan atau membunuh orang utan yang sempat muncul di Desa Habau, Kabupaten Tabalong, beberapa waktu lalu.
"BKSDA telah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel untuk mendorong pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mendukung penuh upaya konservasi orangutan dengan menjadikan areal habitat perlindungan orang utan," tegas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Suwandi, Jumat (19/4).
Pihaknya menghimbau warga untuk tidak melakukan perburuan orang utan yang merupakan satwa dilindungi. Dikatakan Suwandi hingga saat ini Tim BKSDA Kalsel bersama KPH Tabalong dan masyarakat setempat terus melakukan pemantauan di sekitar areal lokasi munculnya orang utan.
Baca juga : 235 Hektare Kawasan Konservasi di Kalimantan Selatan Terbakar
"Sampai saat ini orang utan tidak tampak lagi keluar dari hutan yang dikhawatirkan menimbulkan konflik dan berpotensi merusak tanaman warga. Langkah selanjutnya kami terus memberikan edukasi dan pemahaman mengenai jenis satwa dilindungi serta penanganan konflik terus dilakukan," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong, Heryadi.
Pada bagian lain, kawanan beruang madu yang sempat berkeliaran di kawasan lahan pertanian dan permukiman warga di Kabupaten Tapin, dilaporkan warga kini muncul di kawasan hutan rawa di Kabupaten Barito Kuala. Keberadaan satwa liar beruang madu yang diperkirakan berjumlah tiga ekor ini dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik karena merusak lahan pertanian bahkan menyerang warga.
"Setelah kemunculan di wilayah Kabupaten Tapin, belum ada laporan terkait keberadaan kawanan beruang madu ini. Tim BKSDA selalu siap jika ada laporan masyarakat di lapangan," kata Suwandi.
Kemunculan orang utan dan kawanan beruang madu ini diduga akibat rusaknya kawasan hutan yang menjadi habitat satwa liar tersebut. Terlebih orang utan selama ini diketahui habitatnya berada di wilayah hutan Kalimantan Tengah. (Z-3)
Terkini Lainnya
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
Kalsel Upayakan Pengembalian Status Bandara Internasional
Diduga ada Penyalahgunaan Dana Reses DPRD Banjarbaru, Sekwan Membantahnya
Besok Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Mulai Tiba di Kalsel
Kain Khas Kalsel, Sasirangan, Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis
Kasus Pasung Jadi Prioritas Pemprov Kalsel
Viral, Orang Utan Asik Main di Taman Perumahan Komplek LNG Bontang
Keanekaragaman Hayati Terjaga, Keberadaan Orang Utan Ditemukan di Area Reklamasi
Kerja Sama KLHK-USAID Dimulai dari Orangutan Taman Nasional Tanjung Puting
Nadine Alexandra Kisahkan Pengalaman Lepas Liarkan 4 Orang Utan
YKAN Ungkap Potensi Nutrisi dan Medisinal Tumbuhan Pakan Orang Utan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap