visitaaponce.com

235 Hektare Kawasan Konservasi di Kalimantan Selatan Terbakar

235 Hektare Kawasan Konservasi di Kalimantan Selatan Terbakar
Sedikitnya ada 235 hektare kawasan konservasi di Kalimantan Selatan yang terbakar dalam tiga bulan terakhir.(Dok. BBKSDA)

SUDAH tiga bulan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Kebakaran ini menghanguskan 235 hektare kawasan hutan konservasi di Kalsel.

"Sepanjang kemarau tahun ini, kebakaran juga merambah kawasan hutan konservasi di beberapa wilayah. Sedikitnya ada 235 hektare kawasan konservasi yang terbakar," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Mahrus Aryadi, Senin (2/10).

Tiga lokasi kawasan konservasi yang terbakar terjadi di S seksi konservasi wilayah Kabupaten Tanah Laut, Banjar dan Tanah Bumbu. Kebakaran terparah terjadi di Cagar Alam Teluk Kelumpang, Tanah Bumbu seluas 70 hektare dan kawasan Suaka Margasatwa Pleihari Sebuhur seluas 40 hektare.

Baca juga: Kementerian LHK Turun Langsung Tangani Karhutla di Kalsel

"Luas yang terbakar memang tidak terlalu luas dibandingkan luas kawasan konservasi di Kalsel yang mencapai 95 ribu hektare lebih. Tetapi ini harus menjadi perhatian karena berdampak pada habitat dan satwa di dalamnya," kata Mahrus. Saat ini pihaknya terus meningkatkan upaya pengamanan di kawasan konservasi dengan melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat peduli api (MPA).

BKSDA juga akan melakukan pengecekan langsung kondisi lapangan pascaterbakarnya puluhan hektare areal konsesi PT Antang Guntung Meratus (AGM). Di mana dalam laporan awalnya merambah kawasan konservasi bekantan milik perusahaan tersebut.

Baca juga: 1,3 Hektare Lahan Hutan di Bangli Bali Terbakar

Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono mendesak aparat penegak hukum menindak korporasi yang terlibat pembakaran ataupun lalai dalam menjaga konsesi perusahaan sehingga terjadi kebakaran. "Penegakan hukum jangan tebang pilih. Jangan hanya menyalahkan petani, tetapi penegakan hukum juga harus dilakukan terhadap korporasi baik terlibat langsung pembakaran maupun yang lalai," tegas Kisworo.

Selain kawasan konservasi, karhutla di Kalsel juga merambah kawasan hutan Tahura Sultan Adam, Kabupaten Banjar dan Hutan Lindung Liang Anggang di Kota Banjarbaru. Sebelumnya Komandan Korem 101/Antasari Brigjend Ari Aryanto menegaskan harus ada penegakan dan sanksi hukum yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan terutama korporasi, karena dampak kerusakan dan kerugian yang besar akibat karhutla. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat