visitaaponce.com

Dampak El Nino, 90 Hektare Sawah Kupang Gagal Tanam

Dampak El Nino, 90 Hektare Sawah Kupang Gagal Tanam
Panorama areal persawahan yang tidak diolah akibat kemarau di Kelurahan Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (8/8/2023).(MI/PALCE AMALO)

SEBANYAK 90 hektare sawah di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, tidak diolah akibat El Nino yang mengakibatkan pasokan air ke persawahan terbatas. Pasokan air dari Bendungan bernama Batuoe yang dibangun di dekat persawahan juga tidak mampu menyuplai air ke persawahan.

Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Anny Mulyani, setelah kembali dari kunjungan ke desa tersebut sejak Rabu (25/4). "Pasokan air yang kurang membuat lahan mereka tidak bisa dikelola seluruhnya sehingga ancaman kekurangan stok beras kini mengintai mereka (petani)," ujarnya.

Menurutnya, Desa Oefafi memiliki 102 hektare sawah, hanya 12 hektare yang bisa diolah, sedangkan sisanya dibiarkan ditumbuhi rumput. Di desa tersebut juga telah ditempatkan mesin pompa air dari Dinas Pertanian Nusa Tenggara Timur. 

Baca juga : KPPS di Kota Kupang Mulai Hitung Suara Pemilu 2024

"Ini karena bendungan tersebut tidak berfungsi maksimal karena tidak bisa menampung air. Mesin pompa yang ada juga tidak bisa difungsikan karena ketersediaan air di sumber air yang kurang," jelasnya. Karena itu, lanjut Anny Mulyani, masyarakat bendungan itu tersebut dipindahkan ke lokasi lain sehingga dapat menampung air dengan sempurna.

Terkait permintaan para petani tersebut, Anny Mulyani meminta masyarakat bersabar dan menunggu usulan pemindahan bendungan disampaikan ke Kementerian Pertanian. Sedangkan, untuk mengantisipasi gagal panen pada musim tanam satu tahun ini, Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan mesin pompa air dengan volume yang lebih besar.

Menurutnya, saat ini Kementerian Pertanian menggalakkan program pompanisasi air untuk pemenuhan kebutuhan air di lahan-lahan pertanian akibat El Nino. Selain itu, Kementan melakukan perluasan lahan pertanian untuk meningkatkan indeks luas lahan tanam pada pertanian tadah hujan. (Z-2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat