visitaaponce.com

Berstatus Siaga, Gunung Ile Lewotolok NTT 363 Kali Gempa dalam Sepekan

Berstatus Siaga, Gunung Ile Lewotolok NTT 363 Kali Gempa dalam Sepekan
Luncuran awan panas dari Gunung Ile Lewotolok, NTT.(Dok. MI)

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan terjadinya signifikansi peningkatan jumlah gempa dalam kurun waktu sepekan sejak (16/4) hingga (22/4).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan mengungkapkan bahwa jenis gempa yang terjadi peningkatan di gunung Ile Lewotolok didominasi oleh gempa-gempa aktivitas dangkal atau permukaan.

"Yaitu gempa letusan atau erupsi, gempa hembusan dan Tremor Non Harmonik," ujar Hendra Gunawan dalam keterangan pers laporan evaluasi di Kupang yang diterima Media Indonesia pada Jumat (26/4).

Baca juga : Erupsi Gunung Ile Lewotolok Meningkat, 821 Kali Selama 15 Hari

Kendati demikian, Hendra mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah kegempaan tidak diikuti dengan pola energi seismiknya, yang cenderung menurun meskipun masih berada di atas ambang batas normal. Hal ini dikatakan mengindikasikan gempa-gempa yang terekam berenergi cukup kecil, namun dengan jumlah gempa yang lebih banyak dari pada periode satu pada minggu sebelumnya.

“Berdasarkan pengamatan instrumental yang dilakukan oleh petugas pos pemantau gunung Ile Lewotolok di Lembata gunung yang masih berada pada level III atau (siaga) itu, tercatat dalam periode 16 hingga 22 April 2024 ada 363 kali gempa erupsi,” imbuhnya.

Selain itu, jenis gempa hembusan tercatat terjadi sebanyak 2.276 kali, gempa Harmonik sebanyak dua kali, diikuti 41 kali Tremor Non-Harmonik, satu kali gempa Vulkanik Dangkal, sembilan kali gempa Vulkanik Dalam, empat kali gempa Tektonik Lokal, dan 6 kali gempa Tektonik Jauh.

Baca juga : Gunung Ile Lewotolok NTT Erupsi, Terjadi 94 Kali Letusan dalam Semalam

Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak beraktivitas dekat puncak Gunung Api Ile Lewotolok, Lembata, NTT khususnya wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer dari pusat aktivitas gunung, karena status gunung berada pada level III atau Siaga.

“Masyarakat, pengunjung, wisatawan agar tidak masuk dan tidak melakukan aktivitas di radius dua km dari pusat aktivitas dan sektoral selatan tenggara tiga km dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel.

Berdasarkan pengamatan tersebut, aktivitas erupsi gunung tersebut dinilai masih tinggi dan hembusan asap cenderung meningkat bila dibandingkan dengan hasil pengamatan periode 7-15 April 2024. Dikatakan bahwa tinggi kolom erupsi/letusan dapat lebih tinggi dari yang diamati karena faktor cuaca yang menyebabkan pengamatan visual tidak maksimal dilakukan.

Baca juga : Gunung Ile Lewotolok Masih Fluktuatif

Saat ini, Badan Geologi telah menyebarluaskan informasi status aktivitas gunung setiap hari kepada masyarakat dan memasang rambu-rambu peringatan keselamatan pada kawasan rawan bencana erupsi gunung sebagai salah satu langkah mitigasi bencana.

“Aktivitas pendakian di tengah status aktivitas gunung siaga ini sangat berisiko sehingga adanya rekomendasi radius bahaya yang harus diketahui oleh semua pihak. Saya sudah koordinasi dengan Pak Kalak BPBD untuk dikomunikasikan dengan pemerintah desa,” tuturnya.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat