KPAI Tuntut Pemilik PO Bus dalam Kecelakaan di Subang Bertanggung Jawab
![KPAI Tuntut Pemilik PO Bus dalam Kecelakaan di Subang Bertanggung Jawab](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/7e1ff548e5b794c1e3c3a7d48027948f.jpg)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemilik PO Bus Trans Putera Fajar bertanggung jawab atas kondisi kelayakan bus yang mengalami kecelakaan hingga menyebabkan belasan penumpang tewas di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) malam.
"Saya kira perlu ada konsekuensi kepada pemilik bus. Karena, kalau tidak, akan terjadi terus pengabaian keselamatan transportasi. Terlebih korbannya adalah anak-anak," kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra saat dihubungi, Minggu (12/5).
"Apalagi yang mengalami kecelakaan tragis ini adalah anak, yang tidak tahu menahu apakah bus ini layak membawa mereka," lanjutnya.
Baca juga : Pengamat: Perlu Ada Rencana Induk Pendidikan agar Study Tour Dapat Dikelola dengan Baik
Jasra pun menyerahkan proses investigasi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengenai penyebab kecelakaan.
Jasra menyampaikan KPAI sangat berduka atas peristiwa memilukan ini.
"Peristiwa memilukan, libur panjang yang harusnya jadi momen bahagia, berubah jadi duka nestapa atas meninggalnya para siswa di dalam bus yang mengalami rem blong," katanya.
Baca juga : Kecelakaan Bus Subang: Yayasan SMK Lingga Kencana Serahkan Masalah Kondisi Bus ke Polisi
KPAI pun menekankan agar para pemilik bus disiplin dalam memastikan kendaraan layak jalan.
Kemudian, para sopir bus diminta memperhatikan waktu istirahat sehingga tidak mengalami kelelahan, lengah, maupun micro sleep saat mengemudikan bus.
Sopir juga harus memperhatikan kelayakan kendaraan sebelum berkendara.
Baca juga : 32 Korban Luka Kecelakaan Bus Subang Dirawat di Rumah Sakit Depok
"Ini soal kedisiplinan para pemilik kendaraan bus, agar kualitas kendaraan benar-benar diperhatikan ketika memasuki area jalan tanjakan. Kemudian kesehatan para driver-nya, yang di masa liburan ini, bisa jadi banyak order, yang menyebabkan kelelahan bekerja, lengah, micro sleep," katanya.
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, Depok, mengalami kecelakaan diduga akibat rem blong di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam.
Data terkini sementara, jumlah korban jiwa sebanyak 11 orang yang terdiri dari enam perempuan dan lima laki-laki, serta jumlah korban luka berat sebanyak 12 orang, dan luka ringan sebanyak 20 orang yang sedang dalam perawatan di rumah sakit daerah tersebut. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Terobos Perlintasan Jalur Ganda, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak KA Sancaka
Dua Anggota Drum Band Tewas, Polisi Buru Sopir Bus
Sepeda Motor vs Mobil Pikap di Majene, Satu Tewas
Minibus Tertabrak Kereta Api, Satu Tewas
Bocah Tewas Terjatuh di Rusunawa Rawa Bebek Cakung
Kecelakaan Tol Semarang-Batang, Rombongan Habis Kondangan di Lampung
Jumlah Kasus HIV/AIDS Baru di Subang Terus Meningkat
12 Tersangka jaringan pengedar Narkotika berhasil ditangkap Polisi
Nasdem dan PKB Berkoalisi di Pilkada Subang
2.000 Hektar Lahan Produktif di Subang Kekeringan
Fakta-Fakta Terbaru Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Bus Pernah Terbakar dan Disulap Layak Jalan
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Ini Perannya !
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap