visitaaponce.com

Bencana Banjir Bandang di Sumatra Barat Capai Status Level Provinsi

Bencana Banjir Bandang di Sumatra Barat Capai Status Level Provinsi
Pencarian korban banjir bandang Sumatera Barat(Antara)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) telah menetapkan bencana banjir bandang dan banjir lahar dingin di empat kabupaten kota sebagai bencana dengan level penanganan provinsi. Masa tanggap darurat diberlakukan hingga 26 Mei mendatang, dengan seluruh pembiayaan berasal dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten Kota, APBN, dan sumber bantuan lainnya.

"Statusnya level provinsi. Untuk penanganan, kan sedang kita jalankan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Ilham Wahab, pada Rabu (15/5).

Penentuan status tersebut merujuk pada peraturan yang berlaku, seperti UU Kebencanaan dan aturan turunannya.

Baca juga : Dampak Banjir Bandang di Sumbar: 35 Orang Tewas dan 19 Lainnya Masih Hilang

Diketahui, banjir bandang melanda Sumbar pada Sabtu (11/5/2024), menyebabkan kerusakan dan korban jiwa di tiga daerah, yaitu Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar. Bencana ini juga mengakibatkan putusnya jalan nasional yang menghubungkan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai.

Pusdalops BNPB melaporkan pada Selasa (14/5) pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 58 orang. Sementara itu, jumlah korban hilang meningkat dari 27 menjadi 35 orang dalam proses pencarian. Terdapat juga 1.543 keluarga yang terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka.

Pemprov Sumbar terus bekerja untuk menangani masa tanggap darurat ini. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, memastikan bahwa kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang terpenuhi. Pemprov mendirikan dapur umum untuk memastikan kebutuhan makan dan minum terpenuhi bagi warga yang berada di pengungsian maupun di luar pengungsian.

Baca juga : Jalur Penghubung Tanah Datar-Padang Panjang Masih Lumpuh

"Saat tanggap darurat, yang harus dipastikan adalah terpenuhinya kebutuhan warga, baik yang berada di pengungsian maupun di luar pengungsian. Jangan sampai ada warga yang kesulitan makan dan minum," ujar Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

Kepala Dinas Sosial Sumbar, Syaifullah, menyatakan bahwa pada 12 Mei lalu pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik ke lokasi kejadian banjir dan longsor di Agam dan Tanah Datar. Bantuan tersebut meliputi kasur, selimut, kidware, air mineral, makanan siap saji, dan tenda keluarga dengan nilai total Rp69 juta.

"Selain itu, berdasarkan arahan Gubernur, kami telah membuka dapur umum di Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Setiap dapur umum didukung dengan beras seberat 500 kilogram. Tim Tagana dari kabupaten/kota juga kami libatkan untuk kelancaran operasional dapur umum," ucap Syaifullah.

Baca juga : Update Korban Banjir Bandang dan Longsor Sumbar, 40 Meninggal, 13 Masih Hilang

Dinsos Sumbar saat ini juga menggalang donasi untuk disalurkan ke daerah terdampak banjir dan longsor. Bantuan sembako akan disiapkan bagi warga terdampak yang masih tinggal di rumah masing-masing.

"Kami mengimbau kepada seluruh pihak yang memiliki keringanan, untuk turut membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa bencana di Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang," tambahnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, akan berkantor di Gedung Tri Arga Bukittinggi dalam beberapa hari mendatang. Langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral dalam penanganan dampak bencana banjir bandang di tiga daerah di Sumbar.

"Keputusan ini diambil agar saya lebih dekat dengan masyarakat terdampak," tegasnya. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat