visitaaponce.com

Kapal Wisata di Labuan Bajo Terbakar, Ini Protokol Penyelamatannya

Kapal Wisata di Labuan Bajo Terbakar, Ini Protokol Penyelamatannya
Simulasi Basarnas kapal terbakar di Labuan Bajo(MI/Marianus Marselus )

Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Laksamana Pertama TNI Edy Prakoso mengingatkan pentingnya simulasi penanganan bencana seperti kapal terbakar

Hal itu disampaikan saat Basarnas bersama Kementrian Parwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kerjasama di kawasan Destinasi Parwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT),  Selasa (30/5).  

Peserta simulasi berjumlah 50 orang. Mereka berasal dari berbagai stakeholder dan masyarakat sekitar yang juga pelaku bisnis pariwisata di Labuan Bajo. Sebelumnya, mereka telah mendapatkan pelatihan singkat dari Basarnas.  

Baca juga : Kapal Wisata Labuan Bajo Terbakar, Satu Alami Luka Bakar Serius

“Orientasi simulasi ini untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat sekitar Labuan Bajo terhadap aspek keselamatan (safety) sehingga mampu mencegah atau meminimalisir jatuhnya korban jiwa saat terjadi kondisi kedaruratan atau krisis pariwisata,” kata Edy Prakoso .

“Harapan kami, kerja sama antara Basarnas dan Kemenparekraf ini dapat meningkatkan kualitas pariwisata dari aspek keselamatan sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di kawasan destinasi super premium Labuhan Bajo,” pungkasnya. 

Salah satu simulasi yang dilakukan adalah simulasi penanganan kapal terbakar dan tenggelam. Berikut protokol penanganannya.

Baca juga : Sempat Hilang, Kapal Wisata Turis Belanda di Labuan Bajo Akhirnya Ditemukan

Kapal wisata di Labuan Bajo membawa 18 wisatawan dan 5 kru tiba-tiba terbakardan meledak di Perairan Labuan Bajo. 

Kapal yang hendak menuju ke Pulau Komodo itu perlahan-lahan tenggelam akibat lambung kanan jebol akibat ledakan. Seluruh penumpang panik. 

Beruntung awak kapal bertindak sigap dengan mengarahkan seluruh penumpang yang telah menggunakan jaket pelampung untuk berenang menjauhi kapal.

Baca juga : Lima ABK WNI Jadi Korban Kapal Malaysia yang Terbakar

Koordinasi Pertolongan 

Awak kapal juga sebelumnya telah mengaktifkan emergency position indicating radio beacon (EPIRB) dan panic button sehingga lokasi detail kapal naas itu diketahui Basarnas Command Center (BCC) Basarnas. Informasi tersebut dikirimkan ke Posko Terpadu Labuan Bajo. Tim SAR pun langsung menggelar operasi SAR.  

Bersamaan dengan itu, sebuah kapal wisata lainnya melintas dan melihat kapal yang terbakar tersebut. Mereka juga melihat para korban melambaikan tangan, meminta pertolongan. Kapal itu segera merapat dan melaporkan kecelakaan tersebut ke Posko Terpadu. 

Baca juga : Pemburu yang Hilang di Hutan Golo Kaper di Temukan dalam Kondisi Selamat

Para awak kapal yang merupakan warga sekitar kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuhan Bajo itu kemudian dengan sigap melaksanakan pertolongan. 

Mereka mengevakuasi korban yang terapung-apung di laut. Ke-23 korban akhirnya berhasil dievakuasi ke atas kapal. Kapal penolong itu kemudian bergerak menuju pelabuhan.

Di atas kapal, para awak kapal penolong dengan cekatan memberikan pertolongan pertama kepada tiga korban yang membutuhkan. 

Korban pertama dalam kondisi pingsan dan mengalami henti jantung akibat sumbatan jalan nafas. Mereka memberikan resusitasi jantung paru (RJP) hingga korban sadar dan stabil. Mereka juga melakukan pembidaian kepada seorang korban lainnya yang mengalami patah tulang serta seorang korban ketiga yang mengalami luka bakar dengan menggunakan air bersih bersuhu normal. 

Sampai di pelabuhan, tim ambulance sudah menunggu dan segera membawa ketiga korban ke rumah sakit untuk penanganan medis lebih lanjut. 
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat