Jabeur Jadi Petenis Arab Pertama yang Capai Final Wimbledon
![Jabeur Jadi Petenis Arab Pertama yang Capai Final Wimbledon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/115126f8de8b40cf004ed9e3062ca878.jpg)
KETIKA Ons Jabeur menyegel match point, yang menjadikannya sebagai orang Arab pertama yang mencapai final Grand Slam di Wimbledon, Kamis (7/7), yang bisa dia pikirkan hanyalah bergegas menuju net untuk memberi lawannya Tatjana Maria pelukan erat.
Sementara pelatih Jabeur Issam Jellali melompat berdiri dengan tangan terangkat untuk bergabung bersama 15.000 penonton yang bersorak memuji petenis putri Afrika pertama yang mencapai pertandingan perebutan gelar, Jabeur hanya tersenyum saat dia mengakhiri laju luar biasa Maria dengan kemenangan 6-2, 3-6, dan 6-1 .
Menjelang pertandingan, Jabeur bersumpah bahwa pelukan di akhir laga akan luar biasa dan dia tidak salah. Kedua petenis saling berpegangan di net untuk waktu yang lama, sambil berbisik ke telinga masing-masing.
Baca juga: Rybakina Bangkit untuk Kalahkan Tomljanovic di Perempat Final Wimbledon
Dengan sorak-sorai yang masih terdengar di sekitar Centre Court, Jabeur menarik Maria ke sisi lapangan dan bergabung dalam tepuk tangan untuk memberi hormat kepada petenis berusia 34 tahun yang mencetak sejaraah dengan menjadi ibu dua anak pertama yang mencapai semifinal Wimbledon setelah Margaret Court pada 1975.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan dari kerja keras dan pengorbanan selama bertahun-tahun. Saya senang itu terbayar dan saya akan melanjutkan untuk satu pertandingan lagi," kata Jabeur selepas pertandingan.
"Lebih sulit berlari untuk mendapatkan bolanya. Dia harus membuatkan saya barbekyu sekarang untuk semua lari yang saya lakukan di lapangan!"
"Saya ingin berbagi momen dengannya di akhir karena dia adalah inspirasi bagi banyak orang termasuk saya. Kembali setelah memiliki dua bayi, saya tidak percaya bagaimana dia melakukannya."
"Secara fisik Tatjana adalah binatang buas, dia tidak menyerah," tambahnya.
Sebelum para pemain melangkah ke lapangan, petenis hebat sepanjang masa Billie Jean King mengatakan bahwa Jabeur 'menggunakan tenis sebagai platform untuk membantu Tunisia, membantu Afrika dan membantu orang-orang Arab' dan petenis Tunisia itu melakukan hal itu saat dia mengalahkan Maria untuk pertama kalinya di pertandingan level tur major.
"Saya seorang perempuan Tunisia bangga berdiri di sini hari ini. Saya tahu di Tunisia mereka akan gila sekarang," kata unggulan ketiga, yang sampai pekan ini belum pernah melewati delapan besar di turnamen major.
"Saya hanya mencoba menginspirasi sebanyak yang saya bisa. Saya ingin melihat lebih banyak pemain Arab dan Afrika dalam tur. Saya menyukai permainan ini dan saya ingin berbagi pengalaman dengan mereka."
"Saya melihat beberapa junior bermain di sana dan saya berharap untuk melihat mereka di sini di Centre Court suatu hari nanti," lanjutnya.
Saat Jabeur, yang berusia 27 tahun, berusaha menginspirasi, Maria ingin menunjukkan kepada kedua putrinya bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar impian.
Keduanya menonton sang ibu yang dipaksa menyelamatkan tiga break point di gim pembuka. Namun, petenis Jerman peringkat 103 itu tidak mampu memperpanjang perlawanan tersebut saat dia kehilangan servis pada gim ketiga dan ketujuh sebelum Jabeur mengunci set pembuka ketika pukulan backhand Maria melambung.
Meski begitu, Maria menolak memberikan kemenangan secara mudah kepada lawan yang dia sebut 'keluarga' saat dia mematahkan servis untuk memimpin 3-1 di set kedua dan mempertahankan keunggulan itu untuk menyamakan kedudukan.
Namun, Jabeur akhirnya mampu mengatasi lawannya pada set ketiga dan mengantongi poin terpenting dalam kariernya hingga saat ini ketika pukulan forehand Maria menyangkut ke net. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Menang di Putaran Pertama Wimbledon, Iga Swiatek Perpanjang Rekor tidak Terkalahkan
Juara Bertahan Wimbledon Marketa Vondrousova Tersingkir di Putaran Pertama
Novak Djokovic Bukukan Kemenangan Pertama Pascaoperasi Lutut
Cedera Bahu, Aryna Sabalenka Mundur dari Wimbledon
Naomi Osaka Bukukan Kemenangan Pertama di Wimbledon Sejak 2019
Carlos Alcaraz Susah Payah Taklukkan Petenis Kualifikasi di Putaran Pertama Wimbledon
Langkah Ons Jabeur dan Aryna Sabalenka Berhenti di Jerman Terbuka
Ons Jabeur dan Aryna Sabalenka Putuskan Absen di Olimpiade Paris 2024
Coco Gauff Kalahkan Ons Jabeur di Perempat Final Prancis Terbuka
Ons Jabeur Bertemu Coco Gauff di Perempat Final Prancis Terbuka
Ons Jabeur Melaju ke Putaran Ketiga Prancis Terbuka
Ons Jabeur Tuntut Kesetaraan Bagi Petenis Putri
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap