visitaaponce.com

IOC Buka Jalan Atlet Rusia Tampil di Olimpiade 2024, Ukraina Marah

IOC Buka Jalan Atlet Rusia Tampil di Olimpiade 2024, Ukraina Marah
Ketua Komite Olimpiade Rusia Stanislav Pozdnyakov.(Ist/Epa-Efe)

KOMITE Olimpiade Internasional atau IOC menyatakan sanksi kepada Rusia dan Belarusia masih tetap berlalu dan tak bisa dinegosiasikan.

IOC menolak permintaan Rusia agar para atletnya diperlakukan sama dengan negaranya pada Olimpiade Paris 2024 nanti.

"Sanksi terhadap negara dan pemerintah Rusia dan Belarusia tidak dapat dinegosiasikan," kata juru bicara IOC.

Pekan lalu, IOC menyatakan tengah mendiskusikan agar atlet Rusia bisa tampil di Paris 2024 dengan opsi sebagai atlet netral dan tidak di bawah bendera nasional mereka.

Namun, hal itu memicu amarah dari Ukraina yang mengancam akan memboikot Olimpiade Paris jika Rusia diizinkan berpartisipasi.

IOC kemudian mengatakan sanksi terhadap Rusia dan Belarusia sebelumnya sudah diputuskan dengan suara bulat dalam pertemuan puncak komite pada 9 Desember lalu.

Sanksi tersebut termasuk tidak ada bendera, lagu kebangsaan, warna atau identifikasi lain apa pun dari Rusia maupun Belarusia.

Baca juga: IOC Tegaskan Sanksi terhadap Rusia tidak Bisa Ditawar

Ketua Komite Olimpiade Rusia Stanislav Pozdnyakov sebelumnya meminta IOC membolehkan partisipasi secara penuh di Paris nanti. Pozdnyakov menyambut baik upaya IOC untuk mengizinkan atlet Rusia berkompetisi.

"Rusia harus berpartisipasi persis dengan syarat yang sama dengan semua atlet lainnya. Setiap syarat atau kriteria tambahan tidak dapat diterima, terutama yang memiliki nuansa politik, yang sama sekali tidak dapat diterima untuk gerakan Olimpiade," kata Pozdnyakov.

"Tetapi untuk syarat tambahan, kami sangat tidak setuju. Piagam Olimpiade menyatakan bahwa semua atlet harus berpartisipasi dengan pijakan yang sama," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tak menerima jika Rusia boleh tanpil di Olimpiade Paris.

Zelensky mengatakan dirinya telah mengundang Presiden IOC Thomas Bach untuk mengunjungi kota garis depan di Ukraina, Bakhmut, untuk melihat kondisi perang di sana.

Di sisi lain, Dewan Olimpiade Asia minggu lalu sudah menawarkan kesempatan kepada atlet Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi pada Asian Games tahun ini.

Mereka menilai semua atlet terlepas dari kebangsaan atau paspor yang mereka miliki harus dapat berkompetisi.

Tawaran itu menjadi langkah signifikan karena bakal memungkinkan atlet dari Rusia dan Belarusia mencapai standar kualifikasi yang mereka perlukan untuk bersaing di Paris. (AFP/Dhk/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat